Pemotongan Uang Saku dan Kualitas Makanan Atlet Pra-PON Sulsel: Desakan Keras Publik, Dispora Sulsel Harus Bertanggung Jawab

  • Whatsapp

Xposetv.live,Makassar,Sulsel – Dugaan pemotongan uang saku atlet Pra-PON Sulawesi Selatan yang menurun tajam dari Rp 4.000.000 menjadi hanya Rp 400.000, kembali memantik kemarahan publik. Tidak hanya soal uang, para atlet juga mengungkapkan kondisi makanan yang minim gizi selama latihan, yang dinilai sangat tidak layak untuk kebutuhan fisik mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi di tingkat nasional.

Seorang atlet berinisial RD, dalam pengakuannya, menyatakan bahwa mereka hanya menerima uang saku Rp 400.000, jauh dari angka yang dijanjikan. Parahnya lagi, mereka diminta menandatangani dokumen tanpa boleh membaca rinciannya. “Kami disuruh tanda tangan tanpa penjelasan detail, dan yang kami terima jauh dari seharusnya. Makanan juga tidak memadai. Bagaimana bisa kami tampil maksimal dengan kondisi seperti ini?” tegas RD dengan penuh kekecewaan.

Sorotan Publik: “Memalukan, Atlet Kita Dipermalukan!”

Respons publik sangat keras terhadap perlakuan ini. Banyak yang menilai bahwa tindakan ini mencoreng nama baik Sulawesi Selatan di dunia olahraga. Publik tidak hanya menyoroti soal pemotongan uang saku, tetapi juga mengenai gizi buruk yang diberikan kepada atlet.

Salah satu keluhan para atlet sulsel yang berlaga di prapon Bali Oktober 2003

“Sangat memalukan! Atlet-atlet kita yang seharusnya dijaga kesejahteraannya justru dipermalukan dengan perlakuan seperti ini. Mereka adalah kebanggaan kita, dan ini bisa merusak mental mereka saat bertanding di level nasional,” ungkap seorang warga Makassar dengan nada marah di media sosial.

Berbagai komentar dan kecaman keras terus mengalir, menuntut agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan segera bertanggung jawab. Warga dan pemerhati olahraga menyerukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran, karena dugaan pemotongan dana ini dianggap mencederai integritas pengelolaan keuangan daerah. “Jika terbukti ada penyalahgunaan, ini jelas merupakan pelanggaran serius yang bisa menyeret mereka ke ranah hukum,” ujar seorang aktivis anti-korupsi Sulsel.

Bahkan dari pemberitaan sebelumnya hingga saat ini beberapa Jurnalis dari media pemberitaan mencoba menghubungi ponsel kadispora Sulsel untuk dilakukan klarifikasi mengenai kejadian yang menimpa para Atlet akan tetapi tidak mendapat respon.

Krisis Nutrisi Atlet: Di Balik Layar yang Menyedihkan

Selain masalah uang, isu makanan yang tidak layak bagi para atlet semakin menjadi sorotan utama. Berdasarkan pengakuan RD, makanan yang mereka terima selama latihan didominasi oleh tempe, tahu, sayur, dan ayam yang dianggap tidak layak dari segi kualitas dan rasa. Para ahli nutrisi menyebutkan bahwa asupan gizi yang cukup adalah komponen vital dalam menunjang performa atlet, terutama yang akan bertanding di ajang bergengsi seperti Pra-PON dan PON.

“Makanan yang diberikan sangat jauh dari standar gizi untuk atlet. Padahal latihan kami sangat intens dan fisik kami terus diforsir, tapi dengan makanan seperti ini, bagaimana kami bisa bertanding maksimal?” keluh RD.

Para pengamat olahraga juga menilai bahwa hal ini sangat membahayakan, tidak hanya bagi performa fisik, tetapi juga bagi kesehatan mental para atlet. “Ini jelas melanggar standar minimum yang seharusnya diterapkan dalam persiapan atlet. Jika tidak ada perubahan, performa atlet Sulsel di Pra-PON bisa terancam,” ujar seorang pengamat olahraga.

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *