“Bagi kami, kalaupun benar tentang uang Rp150 juta dan uang Rp20 juta, ikhlaskan saja! Mungkin pada dasarnya Pak Kadishub Kota Pekanbaru, Dr. Yuliarso S.STP M.Si, lagi butuh uang. Beli kolor, sempak, dan kebutuhan hidup lainnya ataupun bayar kreditan rumah subsidi BTN. Demikian juga terkait uang Rp20 juta yang diterima seorang wartawan. Bagi kami, lupakan saja itu. Siapa tahu sahabat kami wartawan tersebut berniat pulang kampung di akhir tahun 2024 ini, ya, paling tidak uang Rp20 juta itu bisa buat shopping di mall dan beli paket internet,” tutur Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Larshen Yunus yang juga merupakan kandidat kuat calon Ketua Umum (Caketum) KNPI Pusat menghimbau semua pihak agar dapat bekerja sesuai porsi masing-masing. Jujur lebih baik, berani jujur hebat!
“Semoga uang 170 juta rupiah yang sudah diterima Kadishub tidak diambil lagi, begitu pula dengan uang 20 juta rupiah tersebut, biarkan menjadi milik sahabat kami. Bisa saja oknum wartawan itu menggunakannya untuk biaya UKW dan lain-lain. Intinya, yang lalu biarlah berlalu. Fokus saja pada uang miliaran rupiah yang sudah dijadikan barang bukti dan telah diekspos oleh para penyidik KPK. Ayo semangat! Bersatu, berjuang, dan menang. Mari kita datangi kediaman Dr. Yuliarso S.STP M.Si atau langsung ke Kantor Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Jika ingin ke rumah teman wartawan kita, kita jadwalkan minggu depan!” ajak Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menyeruput kopi pahit Aceh Gayo, titupnya.utu.beCQdY