Tak hanya itu, multiplier effect lain yang dirasakan akibat hal – hal tersebut menyebabkan negara – negara yang biasanya rutin mensupport kekurangan kebutuhan pokok Indonesia, menahan diri untuk tidak mudah memberikan ekspor – ekspor bahannya.
“Kemudian Thailand dan Vietnam, biasanya mau memberikan berasnya untuk kita beli dalam rangka menambah stok cadangan pangan bagi kita. Sekarang mereka tak mau menjual sembarangan karena mereka juga menjaga stok pangan mereka, ini juga masalah”, timpal Harisson.
Oleh karenanya, orang nomor satu di kalimantan Barat ini berharap agar masyarakat untuk tetap tenang, serta mendukung program – program pemerintah dalam menghadapi masalah – masalah tersebut.
“Jadi kehadiran kita disini untuk meringankan beban bapak ibu semua, sehingga memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga murah. Ini juga amanat dari Bapak Presiden Joko Widodo, untuk hadir pada setiap masalah yang dihadapi oleh masyarakat”, tegas Harisson.
Agenda pembukaan GPM ini turut dihadiri Pj. Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, S.Sos., M.Si., beserta Pj. Ketua TP-PKK Kayong Utara, Ny. Tengku Mardiana Romi Wijaya, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara, Drs. Rene Rienaldy, M.Si., dan beberapa Kepala Perangkat Daerah Kalbar terkait dan Pimpinan dari Lembaga Keuangan Kalimantan Barat.