XPOSE TV//Lombok Barat, NTB – Kolaborasi Hebat Rumpun IPA, IPS, dan Humaniora, menjadi momentum bersejarah bagi dunia pendidikan di Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Lombok Barat. SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi pusat semangat baru bagi para pendidik dalam kegiatan On the Job Training (OJT) 2 bertajuk “Berbagi Praktik Baik Rumpun IPA, IPS, dan Humaniora dalam Penerapan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)”. Selasa (14/10/2024).
Kegiatan Kolaborasi Hebat Rumpun IPA, IPS, dan Humaniora ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan wadah kolaborasi ide, gagasan, dan pengalaman nyata dari 27 guru hebat yang tergabung dari tiga rumpun besar mata pelajaran. Mereka hadir bukan hanya untuk belajar, tetapi juga berbagi, menginspirasi, dan menciptakan ruang refleksi terhadap praktik baik dalam pembelajaran.
Kegiatan OJT 2 ini berlangsung dengan penuh semangat dan kehangatan. Dibuka secara resmi oleh perwakilan fasilitator yang telah mendapat mandat penuh untuk mengkoordinasikan jalannya acara, suasana tampak hidup dan penuh makna. Kolaborasi antar rumpun menjadi ciri khas kegiatan ini, menggambarkan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya milik satu bidang, tetapi lintas disiplin ilmu yang saling terhubung dan memperkaya wawasan peserta.
OJT 2 kali ini dikemas dengan konsep Outing Class di tiga lokasi berbeda, yaitu Rumpun IPA di SMP Lentera Hati, Rumpun IPS di SMPN 4 Gunungsari, dan Rumpun Humaniora di SMPN 3 Gunungsari. Ketiga lokasi tersebut menjadi laboratorium hidup bagi guru-guru peserta untuk mengamati, berinteraksi, serta mengimplementasikan strategi pembelajaran mendalam secara langsung di lingkungan belajar yang nyata.
Sementara itu, di SMPN 4 Gunungsari, guru-guru IPS berfokus pada pendekatan kontekstual dengan menyoroti interaksi sosial dan budaya masyarakat sekitar sebagai bahan pembelajaran yang relevan. Sedangkan di SMPN 3 Gunungsari, para guru Humaniora menghidupkan nilai-nilai karakter, seni, dan budaya melalui aktivitas pembelajaran yang kreatif dan penuh makna.
Kegiatan ini memperlihatkan bahwa sekolah-sekolah di Lombok Barat tidak hanya kaya akan potensi sumber daya alam, tetapi juga memiliki kekayaan budaya dan nilai seni yang tinggi. Nuansa estetik dari setiap sekolah memberikan warna tersendiri dalam pelaksanaan kegiatan OJT 2 ini. Keindahan lingkungan sekolah dipadu dengan semangat para pendidik menjadi energi positif untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Tak dapat dipungkiri, keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari peran besar para fasilitator hebat seperti Bapak Fathul Azis, Bapak Sudomo, dan Bapak Fathul Hadi yang dengan penuh dedikasi membimbing para peserta dalam mengembangkan praktik baik pembelajaran mendalam. Dukungan mereka menjadi pilar utama dalam membentuk pemahaman yang komprehensif terhadap konsep Deep Learning di kalangan guru.
Ucapan terima kasih juga mengalir kepada seluruh peserta Kelas 13 yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan kegiatan ini. Mereka menjadi contoh nyata semangat guru pembelajar sejati, yang terus menggali potensi diri untuk memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didik.
Apresiasi khusus diberikan kepada tiga guru model inspiratif: Ibu Mila, Ibu Shandy, dan Ibu Fitri. Ketiganya menjadi simbol pejuang pendidikan yang pantang menyerah, sekaligus cerminan nyata dari filosofi bahwa menjadi guru adalah amanah besar yang dijalankan dengan ketulusan dan komitmen. Keberadaan mereka menegaskan bahwa pembelajaran mendalam hanya bisa tumbuh jika guru juga terus belajar dan bertransformasi.
Baiq Rauhun, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Gunungsari pun menerima apresiasi tinggi sebagai tuan rumah kegiatan yang penuh makna ini. Dengan dukungan sarana, fasilitas, dan lingkungan yang kondusif, sekolah ini berhasil menjadi ruang inspiratif bagi berlangsungnya proses belajar yang kolaboratif.
Sri Suhasmi K., S.Pd., sebagai narasumber utama, menegaskan bahwa pembelajaran mendalam bukan hanya soal metode mengajar, tetapi tentang bagaimana guru mampu menggali makna, nilai, dan refleksi dari setiap proses belajar. “*Deep Learning* menuntun kita untuk melihat lebih dalam, bukan sekadar hasil akhir, tetapi proses berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif yang lahir dari setiap interaksi belajar,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang berdaya saing dan berkarakter di Lombok Barat. Sinergi antara rumpun IPA, IPS, dan Humaniora membuktikan bahwa pembelajaran lintas bidang mampu melahirkan harmoni baru dalam dunia pendidikan.
Di penghujung kegiatan, seluruh peserta menyampaikan refleksi dan rencana tindak lanjut untuk menerapkan hasil pembelajaran di sekolah masing-masing. Harapannya, praktik baik yang telah dirintis dalam OJT 2 ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi guru-guru lainnya di seluruh NTB.
Dengan semangat “1000 mil dimulai dari satu langkah”, kegiatan ini menegaskan bahwa setiap perubahan besar dalam dunia pendidikan bermula dari langkah kecil yang penuh keyakinan. Langkah para guru Lombok Barat hari ini adalah pijakan kuat menuju masa depan pendidikan yang lebih bermakna, adaptif, dan berorientasi pada pembelajaran seumur hidup.
Red: H A
Narsum: Sri Suhasmi K., S.Pd.





































