Oleh karena itu, AMPHIBI mendorong Desa Tanjung Rejo dapat menjadi destinasi wisata, dengan produk kerajinan yang cukup beragam.
Kondisi eksisting desa juga telah memiliki homestay.
Ada 2 rumah yang aktif disewakan dan 10 lagi sedang dalam sosialisasi.
Kendala yang dihadapi Desa Tanjung Rejo saat ini adalah pemasaran dan promosi, sehingga diharapkan Menteri Parekraf dapat mendukung, “ucap Agus ST.
Menjawab harapan Amphibi untuk kehadiran Menteri Parekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi-Indra Ni Tua menyampaikan bahwa Wisata mangrove, baik yang restorasi maupun yang sudah jadi, sudah pernah dikunjungi Menteri Parekraf.
Menteri sangat mengapresiasi terhadap usaha yang dilakukan masyarakat.
Apalagi sesuai dengan prinsip Community Based Tourism, “ucap Indra.
BACA JUGA
Lanjut Indra, Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) bisa menjadi referensi dalam mengembangkan homestay usaha masyarakat.
Cukup dengan mengoptimalkan bangunan khas lokal dengan beberapa standar minimum yang harus disediakan, “ucapnya.
Untuk bisa mendatangkan Menteri Parekraf adalah dengan mendaftar pada ADWI 2022, jika dapat masuk 100/50 besar maka Menteri Parekraf dapat berkunjung dan merasakan destinasi wisata secara langsung, “jelas Indra.