Warga Curungrejo Ditemukan Meninggal di Bantaran Sungai

  • Whatsapp
bantaran Sungai Brantas
Petugas Polsek Kepanjen bersama tim SAR mengevakuasi jenazah di bantaran Sungai Brantas.(foto: xposeTV.live/hsn)

Loading

xposeTV.live // Malang – Sesosok jasad pria lanjut usia ditemukan meninggal di bantaran Sungai Brantas, tepat di perbatasan Desa Sukorejo dan Desa Kedungpedaringan, Kabupaten Malang. Penemuan ini sontak membuat warga sekitar geger, karena sehari sebelumnya korban telah dilaporkan hilang oleh keluarganya.

banner

“Penemuan ini langsung kami respon begitu laporan masuk,” ujar Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar.

Warga melaporkan temuan tersebut, pada Senin (17/11/2025), sekitar pukul 17.00 WIB, setelah melihat benda mencurigakan di tepi bantaran sungai dan mencium aroma menyengat. Setelah didekati, mereka memastikan sosok tersebut adalah mayat laki-laki.

“Warga segera menghubungi polisi setelah memastikan apa yang mereka lihat,” kata Bambang.

Polsek Kepanjen bersama BPBD Kabupaten Malang dan Tim SAR langsung menuju lokasi untuk melakukan identifikasi awal. Petugas mengevakuasi jenazah menggunakan ambulans SAR karena medan cukup sulit dan licin.

“Kami bergerak cepat mengevakuasi korban sesuai prosedur keselamatan,” ungkap Bambang.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi, korban memakai baju putih kecoklatan dan membawa kateter urin. Ciri-ciri tersebut cocok dengan laporan orang hilang bernama Simin (66), warga Curungrejo, Kepanjen.

“Identifikasi awal langsung mengarah pada laporan kehilangan yang kami terima sehari sebelumnya,” terang Bambang.

Simin diketahui terakhir terlihat pada Minggu (16/11/2025) pagi, di Dusun Semanding sebelum kemudian dilaporkan hilang oleh keluarganya. Polisi lalu melakukan penyelidikan awal melalui pemeriksaan saksi, pengecekan lokasi, dan pengumpulan informasi dari warga sekitar.

“Kami memastikan setiap keterangan saksi untuk mengetahui kronologinya,” jelas Bambang.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan, keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut benar Simin dan menolak dilakukan visum maupun autopsi.

“Keluarga menyampaikan penolakan resmi sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Bambang.

Meski keluarga menolak tindakan medis, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman untuk memastikan rangkaian peristiwa sebelum korban ditemukan. Proses penyelidikan tetap berjalan guna menyingkap kemungkinan lain terkait penyebab kematian.

“Kami tetap melanjutkan penyelidikan meski tanpa visum untuk memastikan kebenaran peristiwanya,” tegas Bambang.

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *