Pertanyaan publik adalah “punya siapa ? diberikan ke siapa aset aset pemda ini, bukan persoalkan PAD, ratio keuntungan untuk keuangan Pemda Kalbar,” ujar para wartawan.
Sudah jelas untunglah dan jelas jelas kepada siapa keuntungannya ?, masyarakat harus tahu semua ini secara transparan.
“Terbuka ada unsur Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) atau tidaknya, bukan malah mengatakan cetek otaknya kepada publik yang bertanya,” ujar wartawan Xposetv.
Pencopotan plang nama yang bertulisan soedarso di Apotek Tree Pharma Soedarso itu menjadi tanda tanya besar bagi sejumlah elemen masyarakat. Kenapa tiba tiba namanya berganti tree pharma saja tanpa ada tulisan Soedarso, apakah pengelola RSUD Soedarso merasa tidak nyaman perihal isu aset pemda yang terkait apotek tree pharma seolah olah milik RSUD Soedarso, padahal apotek itu bukan RSUD Soedarso melainkan hanya numpang nama supaya masyarakat berpikir itu milik RSUD Soedarso.
Kalaulah benar adanya artinya masyarakat Kota Pontianak khusus nya sudah mengetahui siapa pemilik bangunan apotek tree pharma, ada dugaan milik anak pejabat Pemda Kalbar.
Apotek Tree Pharma yang di design prototipe (sama) berwarna hijau coklat itu merupakan ciri khas kesukaan mantan pejabat Pemda kalbar hampir semua proyek bangunan fisik di pemda dengan warna yang sama mirip warna sebuah partai, apotek yang belum di resmikan itu yang belum pula difungsikan.