Sementara itu, Sekretaris Forum Geopark di Jawa Timur sekaligus pejabat Bappeda Provinsi Jawa Timur Nurareni Widi Astuti menyampaikan apresiasi atas proses yang telah dicapai Bojonegoro. Selain itu juga apresiasi atas tekad dan kemauan dari Kabupaten Bojonegoro. Pemprov Jatim terus mendorong kesempatan Bojonegoro memperoleh pengakuan Unesco. Rekomendasi Geopark di Kabupaten Bojonegoro ini karena keunikan dan pernah menjadi trending topic di kalangan para pegiat geopark.
“Sehingga sangat direkomendasikan untuk maju dalam UGGp. Dari provinsi akan terus membersamai dalam setiap langkahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bojonegoro Anwar Mukhtadlo menjelaskan, pembahasan Geopark Bojonegoro, yakni pada 2017 ditetapkan menjadi usulan Badan Geologi Nasional untuk peningkatan status geopark Bojonegoro menjadi UGGp tahun 2025.
“Sekarang dalam tahap penyusunan peta jalan. Waktu terdekat, akan ada undangan rapat Badan Geologi Bandung untuk presentasi langkah menuju UGGp. Mari kita susun bersama apa yang perlu disiapkan untuk 2025 agar Geopark Bojonegoro bisa meraih status UGGp,” jelasnya.
Kabupaten Bojonegoro memang kaya akan potensi geopark. Kawasan Bojonegoro yang sudah memperoleh sertifikat Geopark Nasional, diantaranya Petroleum Geoheritage Wonocolo di Kecamatan Kedewan yang biasa dikenal sebagai Little Texas-nya Indonesia. Selain itu juga ada Kayangan Api, Banyu Kuning, Watu Gandul, dan juga Gunung Watu.