XPOSE TV//Sumbawa Barat, NTB – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) beserta sejumlah masa aksi demontrasi gabungan Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat) Kabupaten Sumbawa Barat, dan Poros Pemuda Samawa Ano Rawi (Pormasi) melakukan aksi damai di depan kantor PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bertempat di Gate Part Benete PT. AMNT Kabupaten Sumbawa Barat telah berlangsung aksi Unjuk rasa oleh Organda KSB Aliansi Amanat Sumbawa Barat (AMANAT) dipimpin langsung oleh Ketua DPC Organda KSB saudara Abu Bakar Sechan, dengan koordinator lapangan Yudi Prayudi, dengan sejumblah massa aksi sekitar 30 orang. Jum’at, 17/03/2023 pukul 15.30 Wita.

Adapun isi tuntutan aksi tersebut mendesak PT. AMNT menghentikan seluruh aktifitas Move Demove Angkutan Over Kapasitas baik dalam bentuk kendaraan maupun peralatan yang mengakibatkan rusaknya fasilitas umum.
PT AMNT agar menetapkan kebijakan penggunaan transportasi lokal sehingga memberikan PAD bagi Pemerintah Sumbawa Barat. PT AMNT melibatkan dan memberikan porsi khusus kepada Organda Sumbawa Barat dan Pengusaha Lokal Transportasi terhadap kebutuhan Transportasi dalam area Tambang.
Kegiatan aksi demo yang diperlengkapi perlatan aksi dilakukan dengan menggunakan berupa pengeras suara dan berapa poster yang bertulisan :

Jangan Rampas hak hak kami
Buka Black dan Alerlist untuk lokal
Kriminalisasi pekerja kami manusia bukan binatang
Kami pemilik mutlak tanah ini
Lingkungan kami kalian rusak hidup kami kalian buat sengsara
PT AMNT tidak berpihak kepada pengusah lokal
Komisi Vll DPRRI jangan mau di beli oleh PT. AMNT
Mendesak PT. AMNT memberikan perlakuan khusus wajib untuk perusahaan transportasi lokal.
Sound System, Bendera Merah putih dan bendera NGO dan Minibus, Dum Truck Mobil Roda 4 Pick Up dan beberapa sepeda motor.
Kegiatan dimulai Pukul 15.00 wita, massa aksi berkumpul di Kantor AMANAT Jl. Telaga bertong Kabupaten Sumbawa Barat dan dilanjutkan ke PT AMT yang berada di Kecamatan Maluk, setiba di Gate Part Benete PT. AMNT Kabupaten Sumbawa Barat untuk melakukan orasi dengan inti orasinya, yang memberi tahu kepada pihak PT. AMNT dan aparat bahwa “ Kami datang ke sini melakukan orasi dengan damai kami hanya ingin menyampaikan kesejahtraan rakyat di Kabupaten Sumbawa Barat.
Yang mana Kesejahtraan Rakyat yang di iming imingkan oleh PT. AMNT sampai saat ini belum ada di laksanakan seperti karyawan yang black list. Organda KSB dan LSM Amanat berjuang bersama rakyat dan memastikan bahwa hak masyarakat sumbawa akan kami usahakan sehingga apa keinginannya dapat terwujud, kita satu daerah tidak usah terprovokasi.
Abu Bakar Sechan Ketua Organda KSB menyampaikan orasi yang berisi seperti, “Ingin bertemu dengan manajemen PT Aman mineral Nusa Tenggara, yang sebenarnya hari ini tidak perlu kami sampaikan di sini Jika mau menerima undangan kami untuk mengadakan hering di DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, karena kami sudah dua kalimengirim surat ke DPRD Kabupaten Sumbawa Barat untuk meminta kehadiran daripada pihak manajemen agar dapat bisa menyampaikan kendala dan tantangan yang dihadapi oleh pengusaha secara langsung. Kenapa kami mengatakan kendala karena keberadaan proyek semelter atau keberadaan Aman Mineral Nusa Tenggara Barat hari ini tidak berdampak bagi peningkatan perekonomian bagi pengusaha transportasi di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kami meminta kepada aman mineral Nusa Tenggara untuk memperdayakan pengusaha transportasi di Kabupaten Sumbawa Barat meminta kepada teman untuk menyampaikan kepada Mitra bisnisnya supaya jangan lagi kendaraan atau bis bis mereka keluar membawa penumpang karyawan karena tidak punya izin proyek, izin trayek itu hanya dimiliki oleh pengusaha transportasi di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kami meminta angkutan barang sebelum dinaikkan kapasitas jalan, agar jalannya tersebut sebelum fasilitas jalan belum dinaikkan meminta supaya barang berat yang datang ke Amman Mineral Nusa Tenggara ini melewati laut supaya tidak terganggu karena sudah beberapa hari pada minggu di bulan ini sering terjadi kemacetan di Pola Mata.
Pada tahun lalu kami sudah berkirim surat kepada Presiden Direktur Aman Mineral yang kami tembuskan kepada pemerintah kami melihat mengamati ternyata sering terjadi kelangkaan BBM solar, karena ternyata banyak penggunaan solar subsidi padahal sesuai dengan undang undang 191 tahun 2009 bahwa solar itu dipergunakan untuk masyarakat miskin.” Ujar Ketua Organda KSB.
Orasi yang saya disampakan pada aksi demo damai pada hari ini pada intinya menagih janji yg mana menjanjikan memberi kami namun belum ada realisasi sampai saat ini, kami di janjikan dari hari ke hari sampai bulan ke bulan namun kita tidak dilibatkan sama sekali dalam arti PHP.
Tuntuan kami terjadi beberapa kemacetan di pola mata. Kami mensuport perusahaan namun kami meminta kami diberdayakan, Transportasi yang berada di perusahaan sangat mengganggu dan merugikan PAD Kabupaten Sumbawa Barat yang kebanyakan nopol dari luar Sumbawa Barat. Harapan kami semoga pihak perusahaan dapat memdengar dan segera merealisasikan apa yang menjadi aspirasi kami. Kami juga menanyakan kenapa pihak PT. AMNT bekerja sama dengan pihak DAMRI yang notabene DAMRI adalah milik BUMN.
Yang dalam waktu dekat ini pihak BUMN kami akan somasi, karena Damri diberdayakan oleh Amman, sebanyak 8 unit Bus Damri. Kami meminta keluarkan Damri dari Amman karena tidak ada ijin trayek d dalam kawasan industri. Persoalan solar subsisdi kami mengingatkan kembali, kami sudah bersurat ke perusahaan dan lain lain, mengatakan karena kami sering kehabisan BBM untuk masyarakat.” tutur Abu Bakar.
Saudara Yudi Prayudi ikut juga menyampaikan orasi, Saudara Yudi menyampaikan, “Pada saat ini dalam setiap proses operasi produksi yang dilakukan oleh suatu pemegang maka wajib untuk memberdayakan semaksimalnya baik itu pengusaha lokal Ketenagakerjaan lokal maupun bahan baku lokal maka dari itu dalam hal ini kami dari rekan-rekan organda menuntut dan meminta dan mewajibkan kepada perusahaan untuk memaksimalkan penyerapan atau pemberdayaan para pengusaha lokal khususnya pengusaha transportasi, karena sejauh ini seperti kita lihat betapa kecilnya porsi kami sebagai para pengusaha muda transportasi darat ini maka dari itu dengan tegas kami sampaikan kepada pihak manajemen bahwa untuk segera memaksimalkan pemberdayaan para pengusaha transportasi darat, tahun yang lalu kami telah sampaikan selama apa yang menjadi hak masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat jangan pernah berpikir bahwa gerakan ini akan terhenti, silakan catat kembali lagi saya sampaikan sejak tahun yang lalu kami berdiri di sini bahwa gerakan itu tidak akan berhenti selama apa yang menjadi hak kami sebagai masyarakat Kabupaten Sumba Barat direlisasikan maka dari itu pada sore hari ini kami meminta kepada para manajemen untuk dapat menemui para masa aksi khususnya para pengusaha muda transportasi darat.

Kami sdh tau ada IPO 15 Triliun kami akan mendatangi OJK dan Bursa Efek Indonesia untuk menggagalkan rencana kalian. WNA tidak terbendung dan karyawan lokal yang katanya 50 persen belum ada datanya sampai saat ini. Kami hanya meminta hak kami sebagai warga KSB. Jika kami tidak di respon maka kami akan demo lagi dengan membawa massa lebih besar lagi kesini.” Ucap Yudi.
Saudara Bego/Bento juga berorasi, “ Ijin kalian di dalam set bukan di luar set, kami sudah pegang semua bukti bukti. Sekarang kalian sibuk tambal sulam jalanan. Kami juga punya intlejen, kalian mau punya BAIS kami tau itu. Tronton beberapa kali lewat melebihi kapasitas di jalan raya kami ini.” Tutur Bento.

Saudara Yun menyampaikan, “Suasana yang tidak baik tidak ada iktikad baik sedikitpun manajemen untuk turun menemui masa-masa aksi pada sore hari ini dari berbagai tuntutan kami kami harap bisa direalisasi Apabila semua sebelum masyarakat Sumbawa Barat dipenuhi segala tuntutannya maka perlawanan kami terhadap perusahaan tetap berlanjut.”
Orasi selesai setelah pihak perwakilan dari PT. AMNT Bapak Mala Sarifudin tiba di alokasi aksi untuk melaksanakan mediasi. Setelah dilakukan mediasi kegiatan Unras selesai. Kegiatan Unjuk rasa berjalan dengan aman damai dan lancar.
Red: Levi





































