Saat ini, pelayanan untuk kelompok rentan juga mengalami peningkatan. Di hari biasa, pelayanan di loket ramah HAM ‘hanya’ berkisar 10-15 orang saja.
“Namun sejak pekan kedua Desember, pemohon dari kelompok rentan meningkat, terutama dari lansia yang tujuannya melakukan penggantian paspor, mayoritas tujuannya untuk umroh,” terang Gatot.
Tidak itu saja, pelayanan BAP untuk paspor hilang, rusak dan penggantian data juga meningkat dua kali lipat. Gatot mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang mengajukan perubahan identitas berupa nama di paspornya.
Hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan terkait pencantuman identitas di dalam dokumen paspor. Misalnya, jika dulu nama tidak boleh disingkat, saat ini sudah bisa asalkan melampirkan indentitas yang paling lama dimiliki seperti akta kelahiran.
“Banyak yang mengajukan permohonan pengubahan nama, ada juga yang mengajukan penghapusan nama marga di etnis tertentu,” jelasnya.
Untuk memastikan pelayanan tetap berjalan dengan lancar, Gatot menyampaikan bahwa pihaknya menghimbau kepada pegawai pelayanan untuk tidak cuti saat momen Nataru. Kecuali untuk alasan perayaan hari raya Natal.
“Dari 33 orang petugas pelayanan, hanya 1 orang yang cuti karena yang bersangkutan memang merayakan Natal,” terangnya.