Mengajar di Ma’had enam bulan 

  • Whatsapp

Mengajar di Ma’had enam bulan

Bacaan Lainnya

XPOSE TV. Lombok Timur – NTB, Ma’had Daarul Qur’an wal Hadist, MDQH, adalah lembaga pendidikan di Pancor yang menjadi kebanggaan Maulana Syaikh. Dalam pengajian-pengajiannya Maulana Syaikh sering menyatakan kebanggaannya tentang Ma’had, sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi bukti kecintaan beliau kepada Gurunya Syaikh Hasan Al Mahsyat. Sehingga pola pendidikan di Ma’had disamakan dengan di Madrasah As Saulatiyah di Makkah Al Mukarramah.

Baca juga 

 

Sangat specialnya Ma’had bagi Almagfurlah Maulana Syaikh sehingga tidak sembarangan boleh mengajar di Ma’had. Khusus untuk Masyaikh Ma’had langsung dipilih langsung oleh Almagfurlah Maulana Syaikh.

Suatu saat, sekitar tahun 1996, saya pernah ditakdirkan Allah mengajar di Ma’had! Pasti anda membayangkan saya mengajarkan ilmu alat dan sebangsanya. Bayangan anda salah. Saya mengajar matematika di Ma’had. Hah, koq matematika. Ya matematika.

Ceritanya begini, saat itu madrasah-madrasah di pelosok banyak kekurangan guru matematika. Alumni STKIP Hamzanwadi saat itu tidak mencukupi untuk mengajar di ribuan madrasah kita yang tersebar sampai ke NTB.

Tuan Guru Haji Mahmud Yasin, Masyaikh senior di Ma’had Pancor saat itu, memanggil saya, dan menyampaikan hal itu. Beliau biasa memanggil saya dengan panggilan adik Fauzan.

Baca juga 

 

Cukup lama saya mengajar di Madrasah Mu’allimat Aliyah NW Pancor, mengajar matematika dan kadang-kadang Fisika juga. Kepala Madrasah nya Ummi Hajjah Baiq Zuhriah, istri Almagfurlah Maulana Syaikh, Tuan Guru Haji Mahmud Yasin wakil kepala Madrasah, dan menjalankan semua fungsi administratif, karena itu saya memiliki hubungan cukup dekat dengan beliau, termasuk dengan putra beliau Muhammad Al Wasithi, anak muda yang cerdas dan santun, tapi Allah memanggilnya di usia muda.

“Begini adik Fauzan, Madrasah kita kan sekarang sudah tersebar di mana-mana, sampai ke luar NTB. Banyak sekali Madrasah kita tidak memiliki guru Matematika. Kalau menunggu dicukupkan oleh alumni STKIP Hamzanwadi mungkin agak lama bisa mencukupi, dan sebagian besar juga terserap di sekolah dan Madrasah negeri. Seperti H Mahruf meskipun tamat pendidikan Guru agama, tapi setelah mendapat penataran dia bisa ngajar matematika dengan baik. ” Saya hanya jawab nggih, sambil menunggu kelanjutannya.

“Maksud tiang begini dinda, anak-anak kita di Ma’had dan Ma’hadah yang tingkat akhir ini, adik ajar matematika khusus untuk Madrasah di Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Selama enam bulan saja”.

Demikanlah, akhirnya saya pernah merasakan mengajar di Ma’had. Kadang-kadang saya meniru gaya masyaikh Ma’had, pakai sarung dan jas. Akibatnya yang belajar mungkin menganggap saya masyaikh, bertanya pakai kertas yang diserahkan, Ustadz apa kaidahnya….

Pernah saya mengikuti pertemuan perguruan tinggi agama Islam di bawah kopertais surabaya, ketika menjadi kepala Biro Akademik IAIH Pancor, seorang berjubah berjenggot lebat mendekati saya, salaman dan mencium tangan saya. Saya kaget koq ada Tuan Guru mencium tangan saya. Melihat saya kaget dia menjelaskan, ” Saya murid Ustadz, dulu Ustadz mengajar kami matematika di Ma’had “.

” Oh alhamdulillah, maaf tadi saya lupa”. Hehe katanya Guru boleh lupa murid, murid tidak boleh lupa Guru, karena tidak ada bekas Guru, Guru tidak pernah jadi barang bekas.

Dia melanjutkan, ” Ustadz, alhamdulillah berkat ustadz kami faham matematika, ternyata matematika tidak sulit kalau faham kaidahnya. Teman-teman tiang banyak melanjutkan S1 Matematika di Universitas NW Mataram, ada juga di STKIP. Mereka menjadi Guru matematika di madrasah-madrasah NW sampai luar daerah. Alhamdulillah tiang jadi dekan, Tuan Guru Mahmud Yasin buatkan kita perguruan tinggi di Madrasah beliau di Lombok Tengah”.

Alhamdulillah, saya bahagia, bertemu para murid kita yang sukses, mendapatkan kepercayaan di tempat tugas mereka masing-masing. (Mengajar di Ma’had enam bulan)

Narsum : Dr. Fauzan, M. Pd

Red : LU NAS

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait