![]()
Sumbawa, NTB — Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan wilayah menghadapi potensi bencana banjir, Danramil 1607-12/Moyo Hilir Kapten Inf Mahdin menunjukkan peran aktif dan kepemimpinan teritorialnya dengan menghadiri sekaligus terlibat langsung dalam Kegiatan Diskusi Publik Rencana Kontingensi Banjir Kabupaten Sumbawa Tahun 2025, yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Moyo Hilir, Selasa (16/12/2025).
Kegiatan strategis tersebut dihadiri oleh Camat Moyo Hilir Widodo, S.Sos., M.Si., perwakilan BPBD Kabupaten Sumbawa, para kepala desa se-Kecamatan Moyo Hilir, serta unsur terkait lainnya. Kehadiran Danramil Moyo Hilir menjadi wujud nyata komitmen Kodim 1607/Sumbawa dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah, khususnya pada aspek pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanganan darurat bencana.
Dalam forum diskusi tersebut, Kapten Inf Mahdin menegaskan bahwa Koramil sebagai satuan kewilayahan memiliki peran vital dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat sejak dini. Ia menekankan bahwa rencana kontingensi bukan sekadar dokumen, melainkan pedoman operasional yang harus dipahami dan siap dijalankan oleh seluruh unsur terkait apabila bencana terjadi.
“TNI AD melalui Koramil siap berada di garis depan dalam penanganan bencana. Mulai dari tahap pra bencana, saat tanggap darurat, hingga pasca bencana. Kunci keberhasilan penanganan banjir terletak pada kesiapan, koordinasi yang solid, dan keterlibatan aktif masyarakat,” tegas Danramil.
Lebih lanjut, Danramil Moyo Hilir juga menekankan pentingnya sinergitas lintas sektor antara pemerintah kecamatan, desa, BPBD, TNI, serta relawan, agar setiap potensi ancaman banjir dapat diantisipasi secara cepat dan tepat sasaran. Ia menyatakan Koramil siap mendukung pembentukan posko, pengamanan wilayah, evakuasi warga, hingga pendampingan masyarakat terdampak.
Sementara itu, paparan dari tim konsultan diskusi publik BPBD Kabupaten Sumbawa memaparkan kebijakan penanganan darurat bencana yang meliputi koordinasi pelaksanaan, perlindungan masyarakat, optimalisasi anggaran, pelibatan masyarakat dan relawan, pembiayaan kesehatan, serta mekanisme monitoring dan evaluasi.
Selain itu, dibahas pula tugas pokok operasi penanganan darurat bencana, termasuk pembentukan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) dengan durasi tanggap darurat hingga 30 hari menuju masa transisi pemulihan. Prioritas utama operasi diarahkan pada penyelamatan jiwa, perlindungan aset masyarakat dan pemerintah, serta pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan penyintas.
Diskusi publik berlangsung secara aktif dan konstruktif hingga pukul 11.23 Wita, dengan berbagai masukan dari peserta sebagai bahan penyempurnaan rencana kontingensi banjir Kabupaten Sumbawa Tahun 2025.
Melalui kegiatan ini, Danramil 1607-12/Moyo Hilir Kapten Inf Mahdin kembali menegaskan bahwa TNI AD senantiasa hadir di tengah masyarakat sebagai kekuatan teritorial yang adaptif, responsif, dan solutif, dalam menjaga keselamatan rakyat serta mendukung ketahanan wilayah dari ancaman bencana alam.
(Pendim 1607/Sumbawa)






































