XPOSE TV//Lombok Barat, NTB – Kegiatan pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) Batch 1 yang berlangsung pada 19–24 Agustus 2025 resmi digelar di sejumlah sekolah di Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan SMAN 1 Kuripan menjadi salah satu pusat kegiatan utama. Selasa (26/8/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh para guru sasaran yang tergabung dalam tiga kelas yakni PM 13, PM 14, dan PM 16. Khusus PM 13 diikuti 27 orang guru dari berbagai sekolah yang tersebar di Lombok Barat.

Acara pembukaan berlangsung pada Selasa, 19 Agustus 2025, dibuka oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Barat atau pejabat yang mewakili. Sejak hari pertama, suasana kegiatan terasa berbeda. Para peserta langsung beradaptasi dengan metode baru, lintas mata pelajaran, serta dibimbing oleh fasilitator berpengalaman yaitu Sudomo, S.Pd., Fathul Hadi, S.Pd., dan Fathul Aziz, S.Pd.
Pada pertemuan perdana, peserta diperkenalkan pada konsep dasar pembelajaran mendalam suatu pendekatan yang menekankan kesadaran, kebermaknaan, dan kegembiraan dalam proses belajar.
Hari-hari pelatihan menjadi ruang bagi para guru untuk saling belajar, berkolaborasi, dan bertukar pengalaman lintas disiplin. Tidak hanya mempelajari teori, peserta juga diajak menjalani siklus pembelajaran berupa memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan.
Metode ini mengajarkan bahwa proses belajar tidak akan sempurna tanpa keberanian untuk mencoba, serta tidak akan melahirkan perubahan tanpa kejujuran dalam refleksi.
Di dalam forum, guru-guru dilatih untuk meninggalkan pola pikir Fixed Mindset yang kaku dan mulai menumbuhkan Growth Mindset yang terbuka, adaptif, serta berorientasi pada perkembangan.
Mereka didorong untuk melihat kegagalan bukan sebagai akhir, melainkan awal dari sebuah pertumbuhan baru.
Selain itu, pelatihan juga memperkenalkan siklus inkuiri kolaboratif. Guru-guru berlatih menyusun program sekolah berdasarkan pertanyaan kritis, diskusi terbuka, dan refleksi bersama.
Dari sini lahir berbagai gagasan segar yang tidak lahir dari satu kepala, tetapi dari percakapan kolektif yang penuh makna.
Tujuan besar dari seluruh proses ini adalah melahirkan profil lulusan dengan delapan karakteristik utama: beriman dan bertakwa, menjadi warga negara yang baik, berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi, mandiri, sehat, dan komunikatif.
Kerangka ini diharapkan mencetak lulusan yang bukan hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian tangguh dan keterampilan hidup yang relevan dengan tantangan zaman.
Enam hari penuh kegiatan ini menghadirkan banyak momen inspiratif. Guru tidak hanya belajar mengajar, melainkan juga belajar menemukan kembali makna mendidik. Bagi fasilitator, kegiatan ini juga memberikan pelajaran tersendiri. Mereka justru merasa banyak menerima pengalaman dan wawasan baru dari interaksi dengan peserta.
“Menjadi fasilitator bukan berarti saya memberi lebih banyak, justru saya menerima lebih banyak,” ungkap salah satu fasilitator dengan penuh rasa syukur.
Kegiatan pelatihan ditutup pada 24 Agustus 2025 dengan suasana haru. Banyak guru merasa lebih percaya diri, lebih terbuka, dan lebih siap membawa semangat pembelajaran mendalam ke ruang kelas mereka masing-masing. Pesan yang paling membekas dari kegiatan ini adalah semboyan:
“Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru.”
Sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna besar bagi dunia pendidikan. Sementara itu, salah seorang peserta, Sri Suhasmi K, S.Pd., mengungkapkan pengalamannya mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, pembelajaran mendalam telah mengubah cara pandang terhadap belajar. Ia menekankan pentingnya menghadirkan pembelajaran yang ber kesadaran, bermakna, dan menggembirakan agar siswa tumbuh tidak hanya secara pengetahuan, tetapi juga secara jiwa.
“Seorang guru yang mau belajar dan bertumbuh akan selalu melahirkan murid-murid yang berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya,” tutur Sri Suhasmi penuh optimisme.
Refleksi ini meneguhkan kembali keyakinan bahwa guru yang berkembang akan selalu melahirkan generasi pembelajar sejati. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya pelatihan, melainkan sebuah perjalanan transformatif. Perjalanan yang menyadarkan para pendidik bahwa tugas mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter, membuka wawasan, dan menumbuhkan keberanian pada anak-anak bangsa untuk bermimpi.
Pelatihan Pembelajaran Mendalam Batch 1 di Lombok Barat menjadi salah satu tonggak penting menuju transformasi pendidikan yang lebih holistik. Sebuah langkah awal menuju masa depan di mana pembelajaran bukan sekadar transfer ilmu, melainkan perjalanan yang penuh makna bagi guru maupun siswa. Dan dari Lombok Barat, semangat perubahan itu mulai bergema.
Narsun: Sri Suhasmi K, S.Pd
Red: H A





































