KAMULAH YANG MENGAJAR BAPAK MENJADI GURU YANG BAIK

  • Whatsapp

XPOSE TV. Lombok Timur – Ketika mengajar matematika di salah satu SMA di Lombok Timur, ada salah seorang murid saya yang cukup nyeleneh. Setiap saya memberikan ulangan harian, dia mengumpulkan jawaban berupa puisi, bahkan pernah hanya angka-angka yang ditata seperti bait-bait puisi. Saya pura-pura bersikap biasa dengan apa yang dilakukannya, sehingga teman-temannya tidak tahu apa yang dia lakukan. Teman-temannya hanya tahu, dia ikut mengumpulkan jawaban, bahkan kadang-kadang paling dulu.

Sang murid ini selalu duduknya paling belakang, dia perempuan, biasanya perempuan duduk di depan atau paling tidak di tengah. Dia biasa duduk paling belakang, sendirian. Tidak punya teman duduk. Mungkin teman-temannya tidak mau duduk dengan dia, karena penampilannya yang tidak rapi, rambut agak pirang karena jarang dishampo, dia tidak pakai jilbab seperti teman-temannya. Baju sering lecek, tidak diseterika.

Bacaan Lainnya

Baca juga

Suatu saat ketika saya memberikan latihan, murid sedang fokus mengerjakan latihan, saya mendekatinya, dan duduk di dekatnya. Saya tanya, “buku catatanmu mana? “. Dia berikan buku catatan nya, ” Ini, pak guru”.

Saya buka buku catatannya, kosong tidak ada catatan apa-apa. ” Kamu tidak pernah mencatat yang Bapak tulis? “. Dia menggeleng, ” Maaf Pak guru, saya tidak faham, makanya saya tidak catat”.

Saya buatkan ringkasan rumus-rumus penting, dan contoh-contoh soal, serta jawabannya. Tiba-tiba dengan suara agak bergetar menahan haru, dia mengatakan, ” Terimakasih pak guru, tumben ada yang memperhatikan saya”, dengan air mata masih mengambang, dia mulai kerjakan sebisanya soal-soal latihan yang ada.

Saya merasa sang Murid sedang ada masalah, kurang mendapatkan perhatian, mungkin di rumah, juga di sekolah. Sehingga kalimat pertama yang keluar adalah terimakasih tumben ada yang memperhatikan saya. Saya berinisiatif mencari tahu keadaannya di rumah dari teman sekampung. Ternyata orang tuanya sudah bercerai, bapak dan ibunya masing-masing sudah menikah lagi. Dia tinggal sama neneknya yang sangat tidak mampu. Tidak terurus, untunglah dia tetap sekolah.

Saya datangi orang tuanya, minta supaya memperhatikan anaknya, baik kasih sayang maupun biaya hidupnya, karena mereka sebenarnya cukup mampu.

Sejak itu Sang Murid kelihatan ceria, dia mulai rajin mengerjakan soal-soal latihan, pada setiap jawaban soal yang dia kumpulkan saya berikan kata-kata motivasi.

Sekitar lima tahun setelah itu, ketika sedang mengajak anak-anak saya ke toko buku di mall mataram, tiba-tiba ada yang berlari mengejar saya.
“Pak guru, pak guru.. “, setelah dekat dia bilang.
” Inges tiang nengka ndi. (Cantik saya sekarang, ya)”.
Lho, saya bingung. ” Siapa, ya”.
“Masak tidak ingat, pak. Kan saya dulu murid bapak yang tidak pernah nyatat, duduk paling belakang, kotor lenge tak terurus”, Saya ingat.
” Oohh, di mana kamu sekarang. Kamu rapi, cantik dan ceria. Kamu kuliah ya?”
“Alhamdulillah, pak Guru. Berkat perhatian pak Guru saya jadi semangat. Tiang baru wisuda, pak Guru”.
” Alhamdulillah, wisuda di mana? ” Tanya saya, ikut bahagia.
“Tiang ngambil teknik sipil di Unram. Dakak tiang bodo inik tiang lulus becat, pak. ( meskipun saya bodoh, saya bisa lulus cepat, pak) “.
” Alhamdulillah, luar biasa. Kamu tidak bodoh, kamu pintar, kamu pintar, nak”.
“Pak guru yang selalu ngasih tiang semangat belajar, kalau tidak, mungkin tiang sudah jadi gelandangan. Tiang beruntung ketemu guru yang baik”.
” Kamu keliru anakku, bapak beruntung bertemu kamu, sehingga bapak bisa belajar menjadi guru yang baik”.

Menjadi guru memang pekerjaan berat. Mungkin banyak calon-calon orang besar, calon pemimpin yang kita hancurkan masa depannya, karena kita anggap nakal, kita anggap bodoh, tanpa mendalami masalah yang sebenarnya dialami murid-murid kita.(KAMULAH YANG MENGAJAR BAPAK MENJADI GURU YANG BAIK)

Narsum : DR. FAUZAN, M.Pd

Red : H A

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait