XPOSE TV. Lombok Timur – NTB, Dulu saya berniat tidak akan jadi pegawai negeri. Istri sayapun demikian, sehingga dia hanya mengambil ijazahnya. Transkrip nilainya tidak diambil. Kami ingin mengabdi hanya di madrasah saja, menjadi guru swasta, dan dosen swasta, di kampus di lingkungan pondok pesantren di Pancor Lombok Timur.
Saya mulai mengajar, menjadi guru dan dosen honorer sejak 1992. Untuk mencukupi biaya hidup, di samping mengajar saya berjualan jam tangan, dengan koper kecil, door to door.
Baca juga
Saya berangkat berjualan hari jumat dan balik ahad malam. Sehingga senin sudah di sekolah atau di kampus. Saya berjualan sampai pulau Sumbawa. Sampai kecamatan Empang dan Plampang, bahkan juga tiga kali menginjak kecamatan Lunyuk, konon orang Sumbawa jarang yang sampai ke Lunyuk. Di Sumbawa Besar biasanya saya menginap di kampung Bugis. Dekat Terminal lama.
Saya sering duduk di perempatan Plampang, saat itu masih berdebu, sangat panas. Beberapa sopir Fuso Bima Surabaya saya kenal, mereka sangat baik. Meskipun saya tidak punya uang, mereka menyuruh naik. “Kita sama-sama cari rezeki, naik saja”. Pas mereka berhenti untuk makan, mereka mengajak sama-sama makan. Mereka orang-orang yang berpenampilan sangar, tapi berhati emas.
Hello there! This is my first visit to your blog!
We are a collection of volunteers and starting a new project in a community in the same
niche. Your blog provided us useful information to work on. You have done a outstanding job!