GEMPA PUKUL 05.14 CUKUP MENGAGETKAN WARGA

  • Whatsapp

XPOSE TV. Lombok Timur – NTB, Gempa pukul 05.14 waktu Indonesia tengah, 25 Januari 2022 tadi pagi, meskipun gempa ini hanya berkekuatan magnitudo 4,6 , tapi cukup mengagetkan masyarakat di Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara, karena pusatnya dangkal 10 km jadi getarannya sangat terasa.

Saya jadi teringat gempa yang dulu menimpa Lombok Utara, Gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Agustus 2018, pukul 17:45:35 WITA. Berdasarkan informasi dari BMKGBMKG pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 pada kedalaman 15 km.

Bacaan Lainnya

Tonton juga

Gempa Pukul 05.14 wita Selasa, 25 Januari 2022

Sebelum magrib pada hari itu, saya merasakan sakit gigi, bahkan sampai demam. Setelah sebelumnya hampir setiap hari ke Bayan, karena pada gempa pertama, pada tanggal 29 Juli 2018 dengan kekuatan magnitudo 6,4 dengan kedalaman 10 km, sebagian besar daerah Bayan hancur. Sebagai kepala dinas pendidikan setiap hari berkeliling ke sekolah-sekolah di terdampak gempa di Bayan, terutama ke daerah-daerah pengungsian yang banyak siswa SD dan SMP.

Baca juga

https://xposetv.live/pengalaman-bekerja-tanpa-jam-kerja/

Hari itu saya sendirian di BTN Sigar Penjalin, tempat saya tinggal di Lombok Utara. Saya menelpon ke keluarga, badan demam ketika wudhu menjelang shalat magrib. Ibunya anak-anak menyarankan minum obat, terus tidur.

Saya ikuti saran itu, saya shalat magrib, minum dan tidur. Tak sampai berapa lama tertidur, tiba-tiba suara bergemuruh, saya terbangun dan meloncat ke bawah kusen pintu. Getaran begitu keras, saya membatin, ini pasti gempa, kalau saya bergerak saya mati. Bagaimanapun besarnya goncangan dan kerasnya robohan tembok sekeliling saya, saya tetap bertahan memegang kusen pintu.

Beberapa saat kemudian, gempa berhenti, lampu mati, gelap gulita. Kiri kanan saya reruntuhan tembok dan kayu-kayu besar, bahan atas bangunan. Dengan merangkak saya mencoba keluar, pintu sulit dibuka, saya dorong paksa, lewat pintu belakang saya keluar, merangkak lewat dapur. Sampai di luar, terdengar teriakan-teriakan dari penduduk kampung, menjerit ibunya meninggal, bapaknya meninggal, kakak adik meninggal.

Tiba-tiba ada teriakan air sudah sampai Sira, kampung sebelah jalan, juga teriakan Tsunami, dengan sigap saya pakai sepatu, masih pakai sarung, saya berlari sampai menemukan ketinggian. Hampir 2 km saya berlari. Di sana sudah banyak penduduk berkumpul, saya terduduk bersandar di pohon kelapa, tidak kenal siapapun, gelap. Tidak berapa lama, beberapa orang menggendong orang-orang yang terluka, menggotong yang meninggal. Saya berfikir bagaimana anak-anak di Lombok Timur, keadaan istri. Apakah selamat, jangan-jangan ikut terkubur. Ya Allah selamatkanlah keluarga saya. Hanya doa yang bisa saya lakukan, HP tertimbun di reruntuhan tembok.

Pagi saya balik ke tempat tinggal, baru saya tahu tadi malam saya merangkak di atas pecahan piring dan gelas, karena rak terjatuh di dapur. Allah melindungi saya, saya tidak luka sedikit pun. Musibah gempa 2018 meluluh lantakkan Lombok Utara, sekitar 500 penduduk meninggal dunia, 70 ribu lebih rumah roboh, 95% kantor dan sekolah roboh. Saya mungkin bagian dari korban, jika saya keluar melarikan diri. Kita tidak boleh berandai-andai. Sungguh Allah telah menyelamatkan saya. (GEMPA PUKUL 05.14 CUKUP MENGAGETKAN WARGA)

Narsum : DR Fauzan, M.Pd

Red : LU NAS

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait