Kemudian Komandan Kodiklatal dan Ketua gabungan Jalasenastri Kodiklatal disambut dengan tarian tokoh pewayangan Ontoseno dan dewi Urangayu diiringi gending โSri Narendoโ kemudian secara perlahan Dankodiklatal dan Ibu Ketua Gabungan Jalasenastri bergerak perlahan menuju Mako Gedung Ki hadjar Dewantara melewati jajar Kehormatan dari para pejabat Utama Kodiklatal beserta istri.
Tradisi penerimaan Dankodiklatal dan Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal baru ini diakhiri dengan dipersilahkan masuk ke Loby Mako Gedung Kihadjar Dewantara oleh penari diikuti Wadan Kodiklatal, Inspektur Kodiklatal, Kapkgadik dan para Direktur serta Kasiorganisasi Gabungan Jalasenastri .
Filosofi penyambutan dengan tokoh pewayangan Ontoseno yang digambarkan memiliki kemampuan terbang dan amblas ke dalam bumi, serta menyelam di air. Selain itu, kebal akan segala jenis senjata mengingat memiliki kulitnya terlindung oleh sisik udang. Dalam tarian ini Ontoseno sedang menggendong ibunya bernama Dewi Urangayu tarian ini menyimbulkan bahwa seorang Ksatria harus selalu menjunjung tinggi derajat dan kehormatan dalam membela ibu pertiwi.
Diharapkan kepemimpinan Mayjen (Mar) Suhartono dalam memimpin Kodiklatal sebagai lembaga pendidikan ini, dapat mencetak atau menghasilkan prajurit-prajurit TNI AL sebagai ksatria yang bermoral, profesional dan berani serta ksatria yang mampu menjaga ibu pertiwi. Hal ini sejalan dengan program prioritas pertama Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yakni membangun sumber daya manusia (SDM) TNI AL yang unggul. (Bejo)