“Jadi anak ibu-ibu ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh orang tua asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK setempat. Tetapi juga diperlukan pengawasan langsung dari orang tuanya sendiri agar anaknya keluar dari kasus Stunting,” jelas Windy.
Dirinya mengungkapkan untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas, anak-anak di Kalbar harus terbebas dari kasus Stunting.
“Anak-anak kita ini akan menatap Generasi Emas Tahun 2045, jadi diharapkan bersama-sama kita mempersiapkan anak-anak menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka dari itu kita persiapkan dari sekarang agar anak-anak kita tidak Stunting khususnya anak bayi dua tahun (Baduta),” ungkapnya.
Selain itu, Windy juga menjelaskan dalam mencegah Stunting harus terdapat 3 komponen utama yakni Karbohidrat, Protein hewani dan Lemak.
“Karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng,” jelasnya lagi.
Dilanjutkannya, dengan kerjasama antar seluruh stakeholder dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar bersama TP-PKK Kalbar dapat menurunkan angka Stunting di Kalbar.