Foto View: Juanda Rangkuti, Kades Simpang Banyak Julu, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Madina, Miliki Beking Jendral Polisi di PETI Ilegal
XPOSE TV Madina – Sebuah dugaan praktik pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang melibatkan kepala desa dan mengatasnamakan ‘backing’ seorang jenderal Polisi menggemparkan Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Kegiatan ilegal yang didalangi Kades Simpang Banyak Julu, Juanda Rangkuti, ini tak hanya merusak ekosistem sungai, tetapi juga telah memakan korban jiwa yang diduga ditutup-tutupi.
M.Yakub Lubis, Ketua DPD LSM Tamperak Madina, membongkar fakta mengerikan ini. “Kades Juanda Rangkuti ini beroperasi layaknya ‘raja kecil’. Dia menggunakan alat berat excavator di aliran sungai dan mewajibkan siapa pun yang mau menambang untuk melalui dirinya. Dia selalu mengaku punya backing seorang jenderal bintang, membuat warga takut dan aparat seolah enggan bertindak,” ungkap Yakub kepada media, Minggu (7/12/2025).
Ironi di Balik Kekuasaan: Korban Jiwa Berjatuhan
Lebih tragis,aktivitas PETI yang diduga dipimpin sang kades ini telah menelan korban. Beberapa bulan lalu di tahun 2025, seorang karyawan dilaporkan tewas dalam kecelakaan di lokasi PETI. Kemudian, pada 23 November 2025, seorang warga bernama Husnil menjadi korban berikutnya, diduga tertimpa batu di area tambang ilegal yang sama.
Yang membuat geram, kedua insiden berdarah ini dianggap berusaha ditutupi. “Korban terakhir, Husnil, malah dibawa larikan ke Sumatera Barat oleh keluarga Juanda. Ini upaya menghilangkan barang bukti dan mengubur kasus. Ke mana aparat hukum? Ini bukti dia merasa kebal!” tegas Yakub yang juga dikenal sebagai aktivis Jambang Tabagsel.
Permohonan Darurat ke Kapolri Listyo Sigit
Menyoroti kehancuran ekologi dan hilangnya nyawa,LSM Tamperak Madina melayangkan seruan mendesak langsung ke pucuk pimpinan Polri.
“Kami memohon kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turun tangan langsung! Lakukan penyelidikan khusus dan tangkap dalang utama PETI di Simpang Banyak Julu ini, yakni Kades Juanda Rangkuti. Hentikan kegiatan ini sebelum banjir dan longsor yang sudah mengancam Madina menjadi lebih parah!” pintanya.
Kades Juanda Bungkam
Saat dikonfirmasi via telepon seluler di nomor 08195299XXXX untuk dimintai tanggapan mengenai aktivitas PETI dan dua korban jiwa di wilayahnya,Juanda Rangkuti memilih tidak merespon panggilan dari awak media ini, hingga berita ini diturunkan.
Dengan kuasa yang diduga berasal dari ‘tameng’ berpangkat tinggi, kasus ini menjadi ujian nyata bagi penegakan hukum di daerah. Masyarakat menunggu, akankah aparat mampu membongkar jaringan ‘raja PETI’ yang telah merusak alam dan menghancurkan nyawa ini?
Kontributor: Arjuna






































I am not real excellent with English but I get hold this rattling leisurely to read .
F*ckin’ amazing things here. I’m very satisfied to peer your post. Thanks so much and i am taking a look forward to contact you. Will you please drop me a mail?