Universitas Indonesia lakukan edukasi untuk kurangi Dampak Paparan Panas dan Pestisida pada Petani di Sembalun, Lombok Timur

  • Whatsapp

Loading

XPOSE  TV. Lombok Timur – NTB, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memberikan edukasi bagi petani di Sembalun tentang bahaya pestisida berlebihan dan sengatan panas. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Sembalun yang diikuti oleh 40 orang peserta dari berbagai desa di Kecamatan Sembalun. Minggu, 14 Agustus 2022.

Bacaan Lainnya

Acara dibuka oleh Retnowati, SKM, MKM dilanjutkan sambutan dari H. Husnul, perwakilan dari UPP Pertanian Sembalun dan sambutan dari Dion Zein Nuridzin SKM, MKM selaku perwakilan dari para pengabdi. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan edukasi yang dibagi dalam 3 sesi.

Baca juga 

Sesi pertama penyampaian bahaya pestisida yang disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian Lombok Timur, Zainuddin., SP. Dalam pemaparannya beliau mengajak petani untuk menggunakan pestisida secara bijak sesuai dengan dosisnya dan mengingatkan untuk Back to Nature. Selain itu, beliau juga menghimbau petani agar tetap menggunakan APD selama melakukan penyemprotan karena “mencegah lebih baik dari mengobati”.

Sesi kedua dipaparkan oleh perwakilan dari Universitas Indonesia, Shafira Agustina. Shafira menyampaikan dampak yang dapat timbul dan cara megurangi dampak sengatan panas dan pestisida bagi kesehatan para petani.

Sesi terakhir diisi oleh staf promosi kesehatan RSUD Provinsi NTB, Siti Syahidati Fauzana, SKM, MPH dan Husairi, SKM. Materi yang disampaikan berupa pemaparan kegiatan Gerakan Masyatakat Hidup Sehat (Germas) yang dapat dilakukan oleh para petani termasuk di dalamnya praktek 6 langkah cuci tangan yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan. Praktek cuci tangan ini diharapkan akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama setelah para petani selesai melakukan penyemprotan.

Baca Juga 

Selain memberikan edukasi kepada petani, FKMUI juga memberikan modul edukasi dan beberapa sarana kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) berupa topi pelindung panas dan sarung tangan. Diharapkan penggunaan APD ini akan mengurangi dampak sengatan panas saat petani bekerja.

Salah seorang peserta, Bapak Miradi mengapresiasi kegiatan ini, “Terimakasih saya sampaikan kepada Universitas Indonesia yang telah memberikan pelatihan pertanian untuk mengantisipasi penyakit dari obat-obatan pestisida yang sudah merajalela di sembalun, apalagi kami belum begitu paham. Alhamdulillah dengan pelatihan yang diadakan oleh UI, kami bisa paham dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari ”

Doni Hikmat Ramdhan, Ph.D selaku ketua tim Pengmas menyampaikan, “Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan izin pelaksanaan kegiatan pengmas di Sembalun. Harapan kami, kegiatan pengmas ini dapat menambah pengetahuan dan mengurangi dampak dan bahaya akibat paparan panas dan pestisida bagi para petani.”

Tim pengabdi yang hadir dalam kegiatan ini merupakan kolaborasi dari Universitas Indonesia, RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Universitas Diponegoro, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

 

Narsum : DR. Fauzan, M.Pd

Red : H A

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *