I Wayan Brata menuliskan keadaan ini tentu bukan karena benci pemerintah atau karena tanpa alasan, karena realita fakta di lapangan yang ditemukan penulis yang sering ritual ke Rinjani, mendapati bahwa Jalan ditempat ini jelas rusak parah dengan bebatuan yang muncul tak beraturan yang seakan berlomba- lomba untuk merusak dan merobek roda kendaraan yang melintasinya sebagaimana pengalaman Penulis yang rodanya berulang kali robek oleh bebatuan dijalan ini dan body bawah kendaraanya baret/lecet bahkan penyok setelah melalui jalan ini,
Keadaan jalan rusak ini penulis temukan sejak tahun 2015 dan semakin parah sampai saat ini karena tidak pernah diperbaiki rabat atau di aspal, padahal ini Jalur pendakian atau merupakan aset jalur pendakian ke Gunung Rinjani.
Pemerintah Masako (Marak Sak Oke Lalok)
Mata pencarian masyarakat di tempat ini yaitu bertani dan beternak , yang penduduknya beragama Hindu dan Islam, seakan tidak mendapat naungan sebagaimana yang tertuang pada Sila Ke Lima Pancasila yang berbunyi, “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDOSESIA.”