“Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Dengan skema tabungan TAMMARA – LLTT (Tabungan Masyarakat Menuju Sejahtera – Layanan Lumpur Tinja Terjadwal) ini, kami ingin memastikan bahwa layanan sanitasi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat dengan cara yang lebih mudah dan terencana,” ungkapnya.
Sementara Private Sector Engagement & Innovative Finance Specialist USAID IUWASH Tangguh (Regional Jatim – NTT) Dwi Angkasa Wasis menyebut, langkah ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
“Setelah berhasil menjadi Kabupaten ODF, sanitasi di Sidoarjo berarti layak. Selanjutnya harus mengejar sanitasi aman, karena jika dengan layak saja masih tidak cukup, sebab grade tertinggi adalah sanitasi aman. Setiap rumah paling tidak membuang tinja kurun waktu 3-5 tahun. Nah kesadaran itu yang saat ini gencar dilakukan,” urainya.
Kepala UPTD Pembangunan Air Limbah Domestik (PALD) Sidoarjo, Indah Nurshanti berharap program penyedotan dan pengolahan lumpur tinja yang aman dan efisien dapat segera diimplementasikan di seluruh wilayah Sidoarjo melalui tabungan dengan kurun waktu 36 bulan, bebas biaya, dan dengan biaya setoran Rp 10.000/bulan ini.