RAN PASTI di Jatim: BKKBN Perkuat Komitmen Penurunan Stunting

  • Whatsapp

Xposetv, Surabaya – Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) digelar BKKBN di Surabaya. Sosialisasi untuk lebih memperkuat koordinasi dan kesepahaman tentang mekanisme tata kerja, pemantauan, pelaporan, evaluasi dan skenario pendanaan stunting di daerah. Dalam hal ini BKKBN diberi tugas Presiden Jokowi sebagai โ€œpengendaliโ€ pencegahan stunting di tanah air, Rabu (02/03/22).

Sosialisasi ini menghadirkan Kepala BKKBN Dr (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)., selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat, Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M.,ย serta para Wakil Ketua dari unsur Sekretariat Wakil Presiden, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Kemendagri, serta Kemenkes.

Bacaan Lainnya

Hasto dalam kesempatan ini menyampaikan, Jawa Timur menjadi kontributor utama dari penurunan stunting secara Nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama untuk mengatasi persoalan yang masihย  kita temui di lingkungan kita.

“Saya yakin Jawa Timur bisa karena Pemerintah pusat secara serius menangani persoalan stunting dari sektor hulu hingga hilir. Peran Pemerintah Daerah, mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan hingga dyesa harus kita gerakkan untuk menurunkan angka stunting di masyarakat,โ€ tutur Hasto.

Tendensi penurunan angka stunting secara Nasional menjadi 24,4 persen di tahun 2021 setelah sebelumnya di 2019 sempat menyentuh angka 27,7 persen adalah suatu hal yang harus disyukuri di tengah masih berkecamuknya Pandemi Covid-19.

Diharapkan, di tahun 2023 nanti trend penurunan angka stunting bisa berada di angka 16 persen dan akhirnya di tahun 2024 nanti bisa menurun lagi menjadi 14 persen. Target Nasional angka stunting tersebut, tidak saja menjadi target dan cita-cita Presiden Joko Widodo saja tetapi menjadi tekad semua pemangku kepentingan, termasuk di Jawa Timur.

Bagaimana dengan kondisi stunting di Jawa Timur?. Jawa Timur merupakan salah satu dari 12 Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air di 2022 ini. Yang menjadi โ€œPekerjaan Rumah atau PRโ€ untuk Jawa Timur berdasar Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 adalah bercokolnya empat Kabupaten di kategoriย โ€œmerahโ€. Keempatnya adalah Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso serta Lumajang. Penyematan status merah ini karena prevalensinya di atas 30 persen.

Kedelapan belas Kabupaten dan Kota yang berstatus โ€œkuningโ€ dengan prevalensi 20 hingga 30 persen, diantaranya Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang serta Nganjuk.

Sementara lima belas Kabupaten berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen seperti: Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, dan Kota Batu.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ CATATAN REDAKSI: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.๐Ÿ‘ Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Pos terkait