Rakor Pengendalian Inflasi

  • Whatsapp
Rakor

XPOSE TV.//Lombok Timur, NTB – Rakor dalam rangka pengendalian inflasi di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Daerah yang dilaksanakan secara virtual pada Senin Pagi, (07/11) dan diikuti oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) H. M. Juaini Taofik, beserta Jajaran Forkopimda serta pimpinan OPD lingkup Kabupaten Lombok Timur di ruang Rapat Bupati.

Baca juga: Pengukuhan Dewan Kesenian Lombok Timur masa bakti 2022-2026 Di Pendopo Bupati Lombok Timur

Bacaan Lainnya

Saat membuka Rakor, Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar setiap minggu dilakukan monev inflasi, karna inflasi ini menjadi persoalan global yang turut berdampak pada Indonesia. Negara Turkey menjadi negara di Eropa yang tingkat inflasinya paling tinggi mencapai angka 83,51%, untuk negara G20. Selain Turkey, Argentina juga mengalami inflasi yang tinggi mencapai 83%, sedangkan Indonesia berada pada tingkat Inflasi sedang dengan angka 5,71%.

Selain itu, Pertumbuhan ekonomi turut naik dari 5,4% menjadi 5,7% yang artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif bagus yang menyebabkan Indonesia juga berada pada posisi ke-7 sebagai Negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Baca juga: Pengajian Maulid oleh pak bupati Lombok Timur, Bapak HM Sukiman Azmy, MM. di Masjid Nurun Hasanah Jerowaru

Untuk diketahui, terjadi penurunan angka Inflasi sebesar 0,11% sehingga per Oktober 2022 Indonesia berada pada angka 5,71% (year on year). Daerah dengan Inflasi terendah yaitu Maluku Utara (3,23%), Kota Ternate (3,23 %) dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT (3,36%). Sedangkan daerah Kabupaten/Kota dengan tingkat inflasi relatif tinggi terjadi di Tanjung Selor (9,11%), Kota Kupang (8,06%) dan Kota Serang (7,54%).

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Dr. Suhariyanto menyampaikan sub sektor transportasi masih menjadi andil yang memberikan inflasi cukup besar sebagai dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM. Lebih lanjut ia menyampaikan laju inflasi bisa di tahan dengan Deflasi di sektor bahan pangan. Upaya pengendalian inflasi dari sisi khususnya pemenuhan bahan pangan untuk masyarakat harganya masih bisa dikendalikan.

Baca juga: Khutbah Bupati Lombok Timur, Drs. H. M. Sukiman Azmy Di Masjid At Tabiin Mampe Jerowaruย 

 

Disebut juga, beberapa komoditas yang mengalami deflasi di bulan Oktober adalah komoditas bahan pangan, cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabe rawit. Selain Transportasi, beras juga menjadi penyumbang inflasi tertinggi, sedangkan untuk Tempe dan Tahu, karna bahan pokok kedelainya di impor tentu akan menyesuaikan dengan harga kenaikan internasional dari kedelai tersebut.

 

Narsum: Kadis Kominfo Lombok Timurย 

Red: H A

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ CATATAN REDAKSI: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.๐Ÿ‘ Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Pos terkait