Terkait kejadian konflik sebelumnya antara kedua organisasi ini, kembali Ketua Cabang IKSPI Gresik mengungkapkan dari pertemuan ini kami mengambil kesimpulan bahwa sekecil apapun setiap masalah yang timbul, akan disikapi secara langsung dan bijak.
Untuk penyelesaiannya, lanjut Mas Jefri akan dilakukan secara kekeluargaan dan diatur sebaik mungkin bagi dua wilayah ini agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan. Penyelesaian masalah secara lebih bijak dalam menyikapi dan tidak terbawa arus baik dari provokasi maupun pengaruh sosial media (media grup).
” Hal ini, agar tidak membuat panas situasi dan tercipta kamtibmas lebih kondusif di wilayah Kabupaten Gresik,” tandas dia.
Meski wilayah pantura aman termasuk zero accident atau tidak ada konflik, ternyata konflik di wilayah selatan yakni di Benjeng dan Balongpanggang merupakan kejadian baru pertama kali terjadi. Ini membuat pengurus kedua organisasi pencak silat ini resah dan segara melakukan pertemuan untuk menghentikan konflik agar tidak berkepanjangan.
” Karena ini adik-adik kita, maka wajib diarahkan agar tidak terdoktrin untuk berbuat radikal apalagi merugikan orang lain. Saya rasa ini tidak ada pada ajaran kedua perguruan pencak silat tersebut. Kami disini di didik sebagai kader bela negara yang betul-betul siap. Saya yakin setelah pertemuan dengan kedua pengurus ranting PSHT ini, maka ada titik temu untuk penyelesaian yang baik,” pungkasnya.