“Eksibisi ini diharapkan dapat menjadi sarana silaturahmi bagi kita semua utamanya di malam takbiran yang penuh suka cita. Selain itu, eksibisi ini juga diharapkan dapat menjadi ajang promosi bagi daerah kita untuk menarik wisatawan. Mari kita jadikan seni ini sebagai salah satu aset budaya yang berharga bagi Kalimantan Barat,” harap Pj Gubernur Kalbar.
Sementara itu, di tempat yang sama Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjelaskan bahwa permainan meriam karbit ini rutin digelar dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idul Fitri di Kota Pontianak.
“Pada malam ini, terdapat 41 titik lokasi permainan meriam karbit dengan jumlah masing-masing antara lima hingga enam meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas, baik yang berada di wilayah Pontianak Timur maupun di Pontianak Selatan dan Tenggara. Harapan saya permainan ini menjadi event pariwisata Kota Pontianak dan menjadi agenda tetap kalender pariwisata. Mudah-mudahan memberikan multiplier effect bagi masyarakat Kota Pontianak,” ungkap Ani Sofian.
Disampaikannya, meriam Pontianak sangat berbeda dengan meriam di daerah lain. Meriam Pontianak terbuat dari kayu dengan ukuran 4 hingga 7 meter, dengan diameter 40 hingga 100 centimeter.
“Bunyi dentuman yang dihasilkan cukup dahsyat terdengar hingga mencapai radius 2 hingga 10 kilometer,” ucapnya.