“Kita sudah banyak belajar dari pengalaman sebelumnya. Saat ini bangsa kita masih dalam proses perbaikan dari berbagai masalah seperti korupsi, kemiskinan, dan kebodohan. Kita belum memiliki sistem pemilihan pemimpin yang sepenuhnya diterima oleh seluruh rakyat,” tegasnya.
Dia menekankan bahwa menjadi pemimpin yang baik memerlukan kepercayaan dari rakyat dan kemampuan untuk menjaga kepercayaan tersebut.
Pither mengingatkan, “Berpolitiklah dengan etika. Jika Anda ingin dikenang sebagai pemimpin yang berintegritas, jadilah politikus yang sopan dan bermoral. Jika terpilih, jadilah negarawan yang berbudi luhur.” katanya.
Pither juga menyerukan agar pemilih cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin, serta tidak mudah dimanfaatkan oleh kepentingan pribadi dari oknum-oknum tertentu.
Menurut Pither hiruk pikuk Pilkada Toraja Utara kian hari panas, berbagai cara dilakukan oleh oknum-oknum tertentu atau elit politik menyebarkan informasi yang tak sesuai koridor guna memenangkan calonnya di kontestasi Pilkada Toraja Utara (Torut) Sulawesi Selatan (Sulsel), inilah dinamika politik.
“Inilah dinamika. Mari kita bergumul dan berpikir agar tidak dimanfaatkan demi kepentingan pribadi. Mari kita membawa perdamaian dan memilih dengan hati yang mulia,” pungkasnya