Selain dari NTP, wujud nyata keberhasilan Tersapu Jagat juga dirasakan oleh Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki. Kelompok Tani dari Desa Sumbersari Kecamatan Sambeng ini beranjak dari peternakan sapi tradisional, yang kemudian bertransformasi menjadi pusat pembelajaran tani ternak terintegrasi. Program yang digagas sejak 2018 ini sudah menjadi sebuah smart ecosystem agribisnis.
Saat ini, Kelompok Tani ternak ini sudah mampu mengolah limbah pertanian sebanyak 60 ton per tahun menjadi silase. Di mana hasilnnya tidak hanya dimanfaatkan untuk ternak milik kelompok, tetapi juga dijual ke beberapa peternak sapi di wilayah Lamongan.
Kemudian, pengembangan mulai dilakukan pada tahun 2019 hingga 2020. Dengan sistem anggota kelompok mulai memanfaatkan limbah ternak yang selama ini menjadi momok lingkungan, menjadi media tanam.
Kini, Kelompok Tani ternak Sumber Rejeki sudah mampu mengolah limbah peternakan sebanyak 504 ton per tahun. Produknya sudah dipasarkan di Lamongan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Gresik, Malang dan Tuban.
Dari keberhasilan program inovasi, orang nomor 1 di Kota Soto itu menekankan bahwa pengembangan ekonomi inklusif yang dimaksudkan Lamongan adalah mencapai harapan yang tertuang dalam visi yaitu untuk Lamongan bangkit ekonomi, rata pembangunannya dan harmonis warganya. Untuk itu, Pemkab Lamongan menguatkan seluruh potensi yang dimiliki.