Baca juga
Selanjutnya pukul 15.00 Wita dilakukan pertemuan dengan perwakilan warga Dusun Bangket Lauk, Desa Mareje bertempat di rumah saudara MUKSIN Ketua BKD Mareje.
Tutur Sekertaris Desa Mareje “Yang intinya sebelumnya warga masyarakat Dusun Bangket Lauk sudah kumpul di pinggir jalan yang di mayoritaskan oleh Kaum Muda atau Remaja sehingga dari awal info warga Dusun mau menuju Dusun Ganjar kita standby untuk menghindari pergeseran warga menuju Kantor Desa secara berkelompok, Untuk Malam Minggu setelah terjadi Pemukulan situasi di Dusun Bangket Lauk kondusif terbukti dengan tidak adanya warga yang membahas, namun keesokan harinya adanya aduan dari Umat Buddha ke pihak kepolisian memicu anggapan warga kurang berperannya Kadus dan Pemerintah Desa, situasi saat ini penjelasan Pihak Kepolisian terkait kasus pelaporan yang menjelaskan bahwa bisa di gugurkan dengan mediasi saling memaafkan untuk tokoh sangat memahami tetapi untuk kita sampaikan kembali ke para remaja sangat sulit untuk mereka pahami.”
Saudara NURDIN Mantan Kepala Desa Mareje yang intinya “saya tidak mengetahui secara pasti permasalah di karenakan saya berada di Lombok Tengah, keluarga saya mayoritas Buddha, menurut keterangan warga ada perwakilan Dusun Ganjar yang datang membawa Parang yang menimbulkan remaja merasa tertantang selain itu dengan adanya laporan kejadian pemukulan ke pihak kepolisian tanpa adanya usaha dari Pemerintah dan Tokoh masyarakat untuk mengambil tindakan sebelumnya, tata cara masyarakat Umat Buddha bukan satu kali ini saja membawa Senjata Tajam yang menimbulkan terpancingnya sikap warga Masyarakat Muslim, untuk permasalahan Umat Buddha dan Umat Muslim jika di ungkit kembali pastinya banyak namun sampai saat ini Alhamdulillah tidak pernah terjadi.”