Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa sebagai muslimat harus berkontribusi penuh dalam mencetak generasi bangsa, terlebih menghadapi Indonesia Emas 2045. Untuk bisa menjadi pembimbing generasi yang unggul, muslimat NU diminta terus membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniyah, dan lainnya.
“Saya ucapkan selamat harlah kepada muslimat NU yang 78. Jadilah perempuan yang kuat dan makmum yang selalu patuh. Seperti yang tersirat dalam Surat Annisa ayat 9 bahwa hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. Mari jadi muslimat yang mampu menjadi pagar penguat keluarga dan negara,” kata Khofifah.
Hadir untuk mengisi pengajian, ulama kondang asal Jogjakarta Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman menuturkan Indonesia memiliki muslimat NU yang patut dipertahankan. Seperti misi yang dibawa Nahdatul Ulama ada 2 yakni misi keagamaan dan kedua adalah misi kebangsaan. Yangmana dalam situasi serba kompleks era ini diharapkan muslimat NU mampu untuk tetap menyebarkan aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan.