Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ir. Ali Jamil MP.,Ph.D., mengatakan bahwa setidaknya ada dua cara untuk meminimalisir dampak el Nino terhadap produksi pangan Nasional.
“Yang pertama melalui pompanisasi yaitu untuk mengaktifkan sawah tadah hujan agar bisa ditanami setiap saat. Kami sudah mengajukan anggaran kepada Bapak Presiden dengan program adalah 1 pompa untuk 10 hektar sawah tadah hujan.
Yang kedua adalah memanfaatkan lahan rawa sehingga air di rawa bisa dimanfaatkan untuk pengairan” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan mengatakan bahwa potensi sawah tadah hujan seluas 500 ribu hektar di Jawa Timur, sedangkan di Lamongan ada sekitar 30 ribu hektar.
“Yang mana Lamongan merupakan lumbung padi Nasional dengan hasil panen terbanyak di Jawa Timur dan nomor 5 terbanyak di Indonesia. Untuk itu kami berharap kepada Kementan agar segera terealisasi program pompanisasi agar kami dapat terus meningkatkan produksi pangan Nasional” ujarnya.
Disela sela kunjungan kerja itu, Dandim 0812/Lamongan,Letkol Arm Ketut Wira Purbawan S.I.P.,M.Han., juga berkesempatan untuk memaparkan peta Wilayah rawa maupun sistem irigasi di Kabupaten Lamongan.
Xtv- Pak ciek Percepat Tanam Padi Sistem Pompanisasi Dirjen PSP Kementan Kunjungi Lamongan