“Produksi ini sudah dilakukan oleh 10 industri migor di Jatim total 19,2 ribu ton, jadi masih ada kekurangan suplai yang lain sehingga dalam rapat kordinasi terus melakukan yang dipimpin Pak Menko Marves kami jajaran Pemprov bersama Pangdam dan Kapolda coba memaksimalkan suplai minyak goreng supaya bisa terpenuhi. Karena dari 10 industri yang ada di Jatim 19,2 ribu ton/bulan ini migor,” paparnya.
Secara keseluruhan dari monitoring Sinira (Sistem Informasi migor murah) yang terkonfirmasi 116 pasar tradisional pasar di Jatim memang kisaran masih antara Rp. 16.000/kilo sampai Rp. 16.500 sampai Rp. 16.700/kilo.
“Ini akan menjadi bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan suplai migor curah, kalau suplai lebih besar lagi HET Insya Allah akan lebih bisa merata. Jadi disini antar toko beda harga tapi menemukan toko yang sudah menjual HET Rp 15.500/kilo untuk migor curah,” tukas Gubernur Jatim.(Bejo)
Red: Yanto