Pantun Krisantus Jadi Viral: Bongkar Retaknya Relasi Gubernur, Wakil Gubernur Kalbar

  • Whatsapp
Pantun
Pantun Krisantus Jadi Viral: Bongkar Retaknya Relasi Gubernur, Wakil Gubernur Kalbar

Loading

XPOSE TV//Pontianak, Kalimantan Barat – Pantun biasanya hanya dianggap selingan, lucu-lucuan, atau hiburan politik. Namun kali ini, sebuah pantun singkat yang dilontarkan politikus senior Kalimantan Barat (Kalbar), Krisantus, justru bikin jagat maya riuh. Publik pun menafsirkan lebih jauh: apakah pantun itu sekadar lelucon, atau isyarat politik menjelang Pilgub Kalbar.? Sabtu (28/9/2026).

Bacaan Lainnya

Tokoh masyarakat Dayak, Adrianus Rumpe, menegaskan bahwa pantun tersebut sejatinya hanya pemicu percakapan publik.

“Di balik pantun itu ada persoalan yang jauh lebih serius, yakni soal kewenangan, koordinasi, dan relasi antara Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujarnya.

Wagub Dipinggirkan dari Parit Kekuasaan?

Adrianus menyoroti praktik yang selama ini terjadi dalam lingkaran kekuasaan Kalbar. Menurutnya, banyak agenda pemerintahan mulai dari kegiatan resmi, pelatihan, hingga penyusunan kebijakan yang dijalankan tanpa melibatkan Wakil Gubernur.

“Sering kali Wagub bahkan tidak tahu siapa saja yang dilibatkan. Tiba-tiba saja hasil kebijakan sudah jadi, tanpa pernah dibicarakan. Bahkan ada tugas dan fungsi yang melekat pada wagub justru diambil alih,” kritiknya.

Situasi ini, kata Adrianus, menimbulkan kesan bahwa kepemimpinan daerah timpang. “Kalau posisi wakil diabaikan, maka harmoni dalam pemerintahan daerah juga terancam,” tegasnya.

Pantun Jadi Simbol Retaknya Kepemimpinan

Dalam tradisi lokal, pantun biasanya menjadi media komunikasi yang cair, bahkan mencerminkan kesatuan kepemimpinan. Namun kali ini, pantun justru membuka tabir disharmoni.

“Bukan pantunnya yang salah, tapi kondisi yang tercermin di baliknya. Publik mulai bertanya: apakah Wakil Gubernur selama ini benar-benar diberi ruang, atau justru dipinggirkan?” ujar Adrianus.

Menjelang Pilgub, Isu Kian Sensitif

Riuh pantun muncul di tengah meningkatnya tensi politik menjelang Pilgub Kalbar. Adrianus mengingatkan, disharmoni di level pimpinan bukan hanya masalah personal, melainkan bisa berdampak langsung pada jalannya pemerintahan dan pelayanan publik.

“Pantun hanyalah simbol. Tapi simbol itu kini membuka mata publik: ada persoalan serius dalam kepemimpinan Kalbar. Pertanyaannya, apakah akan segera dibenahi, atau malah dipelihara jadi amunisi politik?” pungkasnya.

Narsum: Tim Investigasi

Red: A N

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *