Lanjut Muhibbin. Untuk syarat Umroh, memenuhi syarat dari Kementerian Agama (Kemenag). Syarat dari Pemerintah wajib vaksin 1 dan 2.
“Ini koneksi dengan sistem Kementerian Agama (Kemenag). Jika tidak ada syarat vaksin maka dipastikan tidak bisa berangkat. Sebab tidak terbaca datanya,” ungkapnya.
Untuk pemberangkatan menurut Muhibbin, kami punya pesawat 1 Minggu 4 kali. Khusus untuk penumpang dari Panglima. Kami bekerjasama dengan Batik Air dan Lion Air. Baik full Paket maupun tidak.
“Kami sudah memberangkatkan 4.309 berangkat umroh. Untuk tanggal 14 Maret kami berangkat dari Surabaya langsung ke Madinah, tidak ada transit lagi. Untuk sekali keberangkatan kami sejumlah 400 penumpang,” terangnya.
Muhibbin juga menghimbau, kami sarankan kepada masyarakat yang tertunda atau belum berangkat umrohnya. Segera ke travel dimana dia mendaftar untuk pemberangkatan.
“Tidak ada alasan ditunda, tidak ada kerugian di masa pandemi. Tidak perlu menunggu New Normal. Yang ada perputaran keuangan yang tertunda. Tidak ada penundaan ataupun halangan pemberangkatan,” pungkasnya.(Bejo)