“Ketahanan pangan merupakan hal penting untuk dijaga, terlebih Kabupaten Lamongan sebagai lumbung pangan Nasional. Di tengah permasalahan pada bidang pertanian mulai kelangkaan pupuk, harga pupuk yang mahal dan lain sebagainya petani Lamongan harus bisa berjuang dan berinovasi untuk mencapai kesejahteraannya, salah satunya dengan adanya sekolah lapang ini.
Saat ini juga diwajibkan alokasi dana desan sebesar 20% untuk ketahanan pangan, hal tersebut merupakan komitmen kami untuk mensejahterakan petani. Yangmana berpotensi menghadirkan ketahanan pangan di Lamongan,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan panen raya padi, Selasa (27/6) di Desa Prijekngablak Kecamatan Paciran.
Selanjutnya orang nomor 1 di Lamongan meminta agar petani di seluruh Kabupaten Lamongan dapat mengimplementasikan program SLPHT dan MTS agar menjadi petani yang mandiri dan sejahtera.
Program yang dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupeten Lamongan ini sudah melakukan pertemuan sebanyak 25 kali dengan mengajarkan materi mendasar tentang agro ekosistem pertanian hingga pembuatan pupuk organik.
Diterangkan oleh penyuluh SLPHT Khamim bahwa hal utama yang harus ditekankan ialah sumber daya manusia (sdm) agat memiliki keterbukaan pemikiran tentang manajemen tanaman sehat. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian terkait cara efesiensi usaha tani hingga diversifikasi usaha tani.