Senada, Sholeh mengungkapkan kalau pihaknya juga ikut demo, juga ikut membawa gerobak isi sampah. Bahkan juga ikut menumpahkan di halaman pendopo.
“Saya benar-benar tidak menduga dan tidak menyangka kalau terjadi seperti itu. Soalnya yang dulu itu bisa terkoordinir dengan baik. Namun, yang kejadian kemarin tanggal (19/12) itu tidak terkontrol lagi,” ungkapnya.
Ia juga mengaku kalau kejadian tersebut memang di luar skenario, saya tidak tahu siapa yang menggerakkan untuk menumpahkan sampah-sampah tersebut. “Saya betul-betul tidak tahu siapa yang menggerakkan tiba-tiba semua bergerak. Tiba-tiba semuanya menumpahkan,” akunya.
“Perbuatan itu saya akui memang salah. Oleh karena itu saya meminta maaf kepada Bapak Bupati Sidoarjo, kepada pejabat Pemkab Sidoarjo dan kepada seluruh masyarakat Sidoarjo. Kita salah, kita mohon maaf dengan sangat ikhlas, dengan hati yang paling dalam,” ungkap Sholeh dengan berkaca-kaca.
Sementara itu Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amig menyambut baik apa yang telah diungkapkan Muhammad Sadli dan Sholeh. Kami sangat menghargai karena itu memang hak mereka, apalagi dengan sungguh-sungguh keikhlasannya. “Dan yang paling penting itu adalah bentuk wujud kongkritnya, itikad baiknya sangat kita hargai,” jelasnya.