![]()
xposeTV // MALANG – Mahasiswa KKN-PAR Al-Qolam Malang kelompok 15 Universitas Al-Qolam Malang mengadakan pelatihan ketakmiran di aula serbaguna Desa Sekarbanyu. Mereka melibatkan belasan orang pengurus takmir masjid dan musala se-Desa Sekarbanyu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Pelatihan ini mengangkat tema “Optimalisasi Manajemen Masjid dan musala dalam Mewujudkan Fungsi Sosial dan Keagamaan”. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman takmir tentang manajemen masjid dan musala yang efektif.
Pelatihan ketakmiran ini diikuti oleh para pengurus takmir masjid dan musala se-Desa Sekarbanyu. Acara ini juga menjadi ajang bagi para takmir untuk mendengarkan materi tentang manajemen masjid dan musala, juga mewadahi keluh kesah para peserta terkait permasalahan yang dihadapinya.
Acara ini dihadiri kepala Desa Sekarbanyu, dosen pembimbing lapangan mahasiswa KKN, serta dihadiri 60% dari peserta yang diundang.
Kepala Desa Sekarbanyu Syamsuji saat memberikan sambutan mengungkapkan, adanya acara ini sangat dibutuhkan pelatihan semacam ini terlebih perihal ketakmiran masjid dan musala.
Dia ke depannya berharap, setelah adanya acara ini, akan muncul action dan implementasi bagi masjid dan musala, khusunya di Desa Sekarbanyu.
“Saya sangat senang dengan adanya acara pelatihan ketakmiran ini, karena memang acara seperti ini sangat dibutuhkan oleh para pengurus masjid dan musala. Harapannya setelah adanya acara ini, para pengurus bisa memulai action dan implementasi bagi masjid dan musala, khususnya di Desa Sekarbanyu,” ucapnya.
Dalam sesi tanya jawab, banyak sekali peserta yang mengangkat tangan untuk menyampaikan keluh kesah mereka, baik dari pengurus masjid maupun musala.
Salah satu peserta yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, Desa Sekarbanyu ini sangat kurang pengetahuan terkait praktik merawat jenazah, hak waris, dan kajian-kajian ilmu fiqh dalam kehidupan sehari-hari.

Dia mengatakan, pihaknya juga berharap setelah acara ini, ada tindakan lanjutan, minimal diadakan kajian setiap sebulan sekali di masjid-masjid. Mahasiswa
“Memang rata-rata penduduk desa sini sangat kekurangan pengetahuan terkait praktik merawat jenazah, hak waris, dan kajian-kajian fiqh lainnya, kami juga ingin dengan sisa waktu yang ada, para mahasiswa KKN mengadakan acara bulanan di masjid-masjid ini, terlebih perihal kajian ilmu fiqh,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ranting NU Desa Sekarbanyu Sugeng Haris mengatakan senang dengan acara ini. Selain dapat berkumpul dengan para pengurus masjid dan musala lainnya, dia juga mendoakan semoga setelah acara ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sini.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat sini. Harapannya ke depan bisa membawa manfaat bagi masyarakat sini,” doanya.
Permasalahan yang sama, yang dirasakan oleh semua pengurus takmir ialah penggunaan uang kotak amal. Hampir semua masjid menggunakan uang kotak amal hanya untuk pembangunan saja.

Karena hal itu, para warga sekitar kurang bersemangat dalam mengisi kotak amal tersebut. Mereka merasa kurang ada timbal balik dari hal itu.
Syamsuji selaku kepala desa mengucapkan harapannya saat ditanya perih pelatihan inim adanya pelatihan lanjutan, terlebih terkait fungsi pemanfaatan uang kotak amal.
Dia ingin para takmir bisa memanfaatkannya dalam hal lain, seperti menyisihkan sebagian uang kotak amal untuk warga yang terkena musibah kematian, atau hang lainnya.
“Ya saya sangat berharap setelah acara pelatihan ini akan ada pelatihan lanjutan terlebih tentang fungsi pemanfaatan uang kotak amal. Semisal untuk membantu warga yang terkena musibah kematian. Karena dengan begitu dapat menarik empati warga sekitar terhadap sisi lain fungsi masjid,” harapannya.
Dari keluh kesah ini, Ahmad Fauzi selaku pemateri pelatihan menanggapi dan mengajak para takmir masjid untuk mengembangkan pemikirannya dalam pemanfaatan uang kotak amal.
Uang kotak amal memiliki banyak fungsi yang sangat bermanfaat bagi masjid dan warga sekitarnya. Seperti menjadikan uang kotak amal sebagai beasiswa bagi yang pantas mendapatkannya atau juga bisa untuk membantu warga yang kena musibah.
“Sebenarnya terkait pemanfaatan uang kotak amal sangat multi fungsi, tak hanya untuk pembangunan saja. Uang ini dapat digunakan menjadi beasiswa, bantuan atau tasyarufan (bahasa warga NU) untuk diberikan pada orang yang membutuhkan atau terkena musibah apa pun,” tanggapnya.
Banyak sekali harapan-harapan para peserta dan tamu yang hadir untuk ilmu ketakmiran. Sebagai program kerja utama bagi KKN-PAR Kelompok 15 Universitas Al- Qolam Malang, pengembangan masjid dan musala ini akan ditindaklanjuti dalam waktu-waktu dekat ini.
Semoga masjid, musala, serta para masyarakat Desa Sekarbanyu menjadi lebih berdaya di masa-masa ke depannya.
Kesuksesan acara ini sangat terasa berkat antusias para peserta. Seluruh ruangan dipenuhi oleh gelak tawa dan bermacam pertanyaan yang sama-sama dibingungkan juga dirasakan oleh peserta lain.






































I like this web blog very much, Its a real nice situation to read and get info .