Dari laporan masyarakat tersebut melalu telpon kepada beberapa redaksi media,tim Investigasi langsung trun ke lapangan teryata kebenaran fakta di lapangan memang benar adanya aktifitas PETI kembali beroperasi di dua Desa tersebut.
Dari hasil Investigasi tim awak media serta hasil dokumentasi lapangan dan hasil keterangan beberapa masyarakat di dua Desa tersebut ,Baik warga Desa Tanjung, dan Desa Tanjung Harapan teryata kegiatan ini di motori langsung oleh salah satu oknum kepala Desa di Kecamatan Nanga Suhait berinisial (TFQ) Kepala Desa MP sebagi ketua, dalam kegiatan ini juga di dukung oleh bagian penyuplai BBM subsidi dijual kepada oknum kepala desa buat para pekerja PETI berinisial (H.RD) terus ada lagi pelaku pengumpul dana iuran inkam satu mesin diminta Rp.1500.000 dan tambahan iuran inkam perminggu satu mesin Rp.500.000 di pungut oleh inisial ( RS) terang tokoh masyarakat (TG) dan beberapa masyarakat di dua Desa tersebut.
Dari hasil Investigasi tim awak media mencoba mengkonfirmasi pihak pihak terkait namun semua belum ada jawaban dan malah ada yang langsung memblokir no telpon tim Investigasi.
Kejadian ini jelas harus menjadi perhatian seluruh elemen sebab tidak sedikit masyarakat mengalami gatal gatal mau mandi dan segala macam di sungai tersebut sudah tidak bisa digunakan kembali.