Manado, XposeTV– Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli anti-korupsi di Sulawesi Utara menggelar aksi damai pada Senin, 9 Desember 2024, untuk memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia). Aksi ini bertujuan menyuarakan keprihatinan sekaligus mendorong percepatan pemberantasan korupsi di daerah.
Aksi damai berlangsung serentak di tiga titik strategis berbeda di Kota Manado.Titik-titik tersebut yaitu di depan Pengadilan Negeri (PN) Manado, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara, serta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara.
Para peserta aksi tampak membawa spanduk dan poster berisi berbagai tuntutan dan pesan moral.Beberapa poster bertuliskan seruan seperti “Korupsi Musuh Bersama” dan “Selamatkan Aset Negara dari Koruptor”. Suasana aksi berlangsung tertib dan khidmat.
Koordinator aksi yang mewakili aliansi LSM menyampaikan sejumlah tuntutan.Mereka mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan, untuk lebih serius dan transparan dalam menangani kasus korupsi di Sulut. Selain itu, pemerintah daerah didesak memperketat pengawasan dan tata kelola keuangan daerah.
Aksi ini dihadiri oleh perwakilan dari puluhan LSM dan organisasi masyarakat yang menunjukkan solidaritas kuat.LSM-LSM yang hadir antara lain INAKOR, KIBAR NUSANTARA MERDEKA, LSM SCW (Sulut Corruption Watch), ORMAS MANGUNI ESA INDONESIA, LSM KPKN RI, DIREKTORAT KPKN SULUT, LI TIPIKOR, dan LAKRI.
Kehadiran juga tercatat dari KIN RI,LAMI SULUT, LSM RAKO, BARMAS INVESTIGASI, LPK RI SULUT, DPD PAMI SULUT, FMPS, serta ORMAS ASKAINDO. Partisipasi mereka menegaskan bahwa isu anti-korupsi menjadi perhatian lintas spektrum organisasi sipil.
LSM dan ormas lainnya yang turut serta adalah LSM BARAK INDONESIA MADA,GANN DPD SULUT, LASKAR PRABOWO 08 DPD SULUT, GPN08, IKAPPI MANADO, PPDI SULUT, DPP KNM, GARDA TIPIKOR INDONESIA SULUT, serta KOMUNITAS EKS PD PASAR.
Daftar lengkap peserta juga mencakup ORMAS BENTENG NUSANTARA,PINAESAAN WANGKO INDONESIA, LP3K, BRIGADE MANGUNI NUSANTARA, DPP PAMI PERJUANGAN, Laskar Militan Nusantara, LSM SUARA INDONESIA, dan PERMESTA SULUT 01.
Dalam orasinya,para aktivis menekankan bahwa korupsi bukan hanya kejahatan terhadap uang negara, tetapi lebih luas merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka menilai dana yang dikorupsi memperlebar ketimpangan dan menghambat kesejahteraan masyarakat Sulut.
Aksi di Sulut ini merupakan bagian dari gelombang peringatan Hakordia yang digelar serentak di berbagai daerah di Indonesia.Tema global tahun ini, “Memulihkan Keadilan dan Mewujudkan Kesejahteraan”, diangkat untuk mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi adalah fondasi utama pembangunan berkelanjutan.
Aksi tersebut juga diikuti sejumlah aktivis,pegiat independen, dan jurnalis. Beberapa nama yang hadir antara lain Butje Lengkong, Mc Arther L Malensun, Fadly Arfah (Penyuluh AntiKorupsi), Srikandi Yuni Wahyuni, Boy Kusoy, Steven Pandeirot, Dennis Imanuel, Syarel Moningka, dan Jonson Wullur.
Peringatan Hakordia ini diharapkan bukan sekadar seremonial tahunan,tetapi menjadi momentum evaluasi dan penguatan komitmen semua pihak. Aksi damai ini menegaskan bahwa suara masyarakat tetap kritis dan mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel di Sulawesi Utara. (Red)
