“Seluruh program dikerjakan dengan memperhatikan faktor resiko iklim dan dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi,” jelas Mahrus.
Apresiasi diberikan oleh Pembina Lingkungan Tingkat Nasional Bambang Irianto. Pria penerima penghargaan Kalpataru 2018 itu sangat optimis dengan progres positif yang ditunjukkan Lapas Lamongan.
“Saya datang kesini untuk ketiga kalinya, saya melihat dari waktu ke waktu indikator โ indikator perubahan iklim, adaptasi dan mitigasi, setapak demi setapak telah dilengkapi oleh Lapas Lamongan,” tutur pria asal Malang itu.
Menurutnya, baru Lapas Lamongan yang menerapkan program lapas proklim. Dia pun berjanji akan menyebarluaskan ke kalangan pembina lingkungan. Dan berharap langkah ini diikuti oleh lapas lain di Wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Syukurโsyukur ini akan menjadi role model tingkat nasional, semua lapas di seluruh Indonesia mampu beradaptasi dan bermitigasi terhadap perubahan iklim,” harapnya.
Bambang mengingatkan bahwa ini bukan tahap akhir dalam proses untuk menjadikan Lapas Lamongan dalam merealisasikan Program Kampung Iklim.
“Namun merupakan embrio untuk Lapas Lamongan mewujudkan secara nyata indikatorโindikator untuk menjadi promotor Lembaga Pemasyarakatan yang siap menghadapi perubahan iklim yang terjadi,” tutupnya.