Menurutnya “bantuan air bersih yang dipasok aparat kepolisian tersebut cukup membantu masyarakat. Sehingga tidak perlu mencari ke sungai atau mata air untuk keperluan masak, mandi, air minum dan lain-lain”. Imbuh wakirin.
Kepala Desa Pakisrejo, Barno. Menyampaikan jumlah warga yang terdampak krisis air di desanya mencapai 200 Kepala Keluarga (KK). Mereka tersebar di Dusun Jatirejo dan Pakisrejo.
Proses perbaikan mesin pompa segera dituntaskan
“Hipam ini menjadi andalan warga untuk mendapatkan air bersih. Kalau sumur itu hanya beberapa saja yang punya, itupun airnya terbatas,” ujarnya.
Barno menjelaskan untuk proses perbaikan mesin pompa tersebut membutuhkan teknisi khusus dari Dinas Pekerjaan Umum Tulungagung.
“Untuk mengangkat pipa saja harus pakai derek, karena masuk ke sumurnya itu mencapai 50 meter. Alhamdulillah beberapa hari yang lalu sudah diperbaiki dan sekarang sudah beroperasi kembali,” kata Barno.
Meski demikian, distribusi air masih belum lancar dan hanya bisa memasok untuk sebagian warga. “Yang belum lancar itu di sisi barat karena ada kerusakan jaringan. ada sekitar 105 KK,” jelasnya.
Pihaknya berharap proses perbaikan jaringan air bersih tersebut bisa segera dituntaskan. Sehingga pasokan air bersih untuk masyarakat kembali normal.