![]()
Xpose tv. Live, Surabaya – Konferensi pers Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) digelar di Visma Coffee, Art dan Co–Working Space Jalan Tegalsari 35 Surabaya. Yang bertujuan untuk menyampaikan hasil studi sensus sampah plastik (SSP) selama kurun waktu tahun 2022 – 2023 di 64 lokasi berbeda di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan BRUIN. Rabu (10/1/24).
Studi SSP ini dirancang untuk mengevaluasi progres perluasan tanggung jawab produsen di Indonesia. Dan hasilnya diharapkan dapat membantu merancang rencana tindak lanjut untuk mempercepat transisi Indonesia menuju target pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2029. Studi ini juga menjadi dasar dalam membangun gerakan global perubahan melalui upaya Extended Producer Responsibility (EPR).
Dalam acara studi tersebut, BRUIN melibatkan 270 relawan terdiri dari 38 komunitas, 12 kampus swasta dan negeri di 13 provinsi serta 30 kota di Indonesia. Dengan hasil sebanyak 25.733 sampah plastik terkumpul, dengan 90% berasal dari lingkungan perairan, seperti sungai, pesisir, dan laut.
Selain mengumumkan Top 5 polluters pencemar sampah plastik di Indonesia, BRUIN akan menyampaikan isu polusi plastik di Tanah Air. Di samping itu, BRUIN juga akan memperkenalkan gerakan “Re use Movement” sebagai langkah konkret untuk mengatasi penggunaan plastik sekali pakai yang masif di Indonesia.
Sementara Media diundang untuk menghadiri konferensi pers ini guna mendapatkan informasi lebih lanjut tentang riset BRUIN dan langkah-langkah konkrit dalam menghadapi masalah sampah plastik di Indonesia. Mari bersama-sama berkontribusi dalam upaya pemulihan ekosistem sungai dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Muhammad Kholid Basyaiban, Koordinator Program BRUIN dari Surabaya, menyampaikan. Selama hampir 2 tahun, telah melakukan penelitian intensif dari bulan Maret 2022 hingga November 2023, menjelajahi 38 komunitas di 13 provinsi, 34 kabupaten, serta 30 kota di Indonesia,”jelas Kholid.
Dalam paparannya menurut Kholid ada lima poin penting. Pertama, kegiatan yang telah dilakukan, termasuk latar belakang, tujuan, dan hasil penelitian. Kedepannya, kami akan fokus pada kegiatan konkret untuk mengatasi masalah plastik.
“Saya juga akan membahas metode penelitian yang digunakan selama riset. Kami menyusuri 64 lokasi, melibatkan operator dari kampus negeri dan peserta di Indonesia. Metode ini membantu kami mendapatkan gambaran komprehensif tentang dampak polusi plastik di berbagai wilayah,”ungkapnya.
“Rekomendasi dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Dan kami berharap temuan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk mengubah perilaku dan kebijakan terkait polusi plastik di tanah air, realitas polusi plastik yang perlu kita hadapi dan atasi bersama,”tutup Kholid. (Lutfi)





































