“Semangat bergotong royong harus kita tanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak. Sejak di bangku sekolah mereka harus dibiasakan untuk bermusyawarah mufakat dan saling membantu sesama dalam bekerja. Itulah sebabnya semangat gotong royong harus diajarkan melalui kegiatan praktik-praktik nyata dan bukan sekadar wacana. Budaya gotong royong pada generasi muda dapat ditanamkan mulai dari tingkat keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan madrasah atau tempat belajar pertama bagi anak-anak. Oleh sebab itu, kondisi suatu keluarga menjadi tolok ukur bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Lanjutnya, Pada peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke-52. Harisson menyampaikan bahwa tujuan peringatan HKG PKK ini adalah agar mengingat peran keluarga, lebih khusus kepada peran ibu/peran perempuan dalam membangun keluarga yang sehat dan sejahtera. Keluarga yang kuat akan mampu membangun masyarakat, membangun bangsa yang maju dan sejahtera.
“Sebagai mitra pemerintah, PKK berperan penting dan strategis dalam menyukseskan pelaksanaan dari program-program pemerintah di tengah masyarakat. PKK sebagai organisasi dengan struktur yang jelas dari tingkat pusat sampai ke dasa wisma, memiliki peran dalam mendiseminasi serta mengimplementasikan program pemerintah melalui 10 Program Pokok PKK, yang berkontribusi untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga, ekonomi keluarga, kerja sama, dan keterampilan keluarga, serta turut serta untuk melestarikan lingkungan,” imbuhnya.