Guru Honorer, Guru Anak-anak Kita dengan Honor 300 Ribu sebulan

  • Whatsapp

“Guru Honorer, Guru Anak-anak Kita dengan Honor 300 Ribu sebulan”

XPOSE TV. Lombok Utara – NTB, Alkisah di Makkah ada rombongan Umroh dari Indonesia, menemukan ada lomba yang aneh, siapa yang bisa membuat onta menangis maka dialah pemenangnya. Banyak peserta dari berbagai negara mencoba, tapi selalu gagal. Akhirnya majulah peserta dari Indonesia, dia mendekati onta, berbisik di telinga sangat onta. Tiba-tiba Onta tersebut mengeluarkan air matanya, menangis tersedu.

Bacaan Lainnya

Baca juga

https://xposetv.live/wakapolres-loteng-hadiri-kegiatan-vaksinasi-serentak-indonesia/

Semua heran, apa yang dibisiki peserta dari Indonesia ke Onta. Peserta dari Indonesia memberi tahu teman yang bertanya, saya berbisik ke Onta, saya guru honorer dari Indonesia.

Kisah di atas saya dengarkan dari Ketua PGRI Lombok Utara ketika ada audiens Ikatan Guru Honorer Usia di atas 35 Lombok Utara dengan pimpinan DPRD Lombok Utara.

Ironis, anak-anak kita dididik oleh bapak ibu guru dengan honor 300an ribu sebulan. Kemudian kita menuntut kualitas pendidikan yang baik. Sementara bapak ibu guru anak-anak kita setiap hari berfikir biaya makan, biaya pendidikan, biaya kesehatan anak-anak dan istri atau suaminya di rumah.

Di sisi lain mereka juga harus tampil menarik di depan anak-anak didiknya, wajah cerah, ramah, tidak boleh mengeluh.

Baca juga

https://xposetv.live/bangunan-melanggar-aturan-pemerintah-hanya-diam/

Jangan heran, kadang-kadang pertahanannya jebol, keperihan karena tanggungan hutang yang besar dibawa ke sekolah, sehingga mengajar tidak tenang, tidak konsentrasi, emosional. Pasti selalu gurulah yang salah, kadang-kadang ada kepala sekolah yang langsung mengatakan, kalau tidak serius mengajar, mengundurkan diri saja, masih banyak yang antri mau jadi guru.

Kemudian ketika ada kesempatan menjadi PPPK, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, banyak guru-guru honorer yang sudah berusia 35 tahun ke atas dengan masa kerja 10 tahun atau lebih, merasa keberatan harus bersaing dengan anak-anak muda tanpa masa kerja, tanpa pembuktian bisa mengajar atau tidak, tapi lebih fresh sehingga lebih bisa menjawab soal-soal tes calon PPPK.

Tidak kurang dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkap penyebab guru honorer peserta tes PPPK 2021 banyak yang tumbang.

🇮🇩 CATATAN REDAKSI: 🇮🇩 Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.👍 Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.👍👍👍

Pos terkait