Gelar Rakor ” Rembuk Gayeng ” Penyelenggara Pemilu Banwaslu Kabupaten Madiun bersama Media Massa

  • Whatsapp

Di sisi lain, berawal dari stagnasi pelaksanaan nilai-nilai demokrasi dan carut marutnya percaturan politik nasional, mendorong semua elemen untuk menemukan eksistensi demokrasi yang lebih baik melalui gerbong reformasi 1998.

Dan menurutnya saat ini cita-cita reformasi masih jauh dari capaian yang diharapkan.

Bacaan Lainnya

“Banyak sekali fakta yang menjadi indikatornya. Masih ada pemilih dan peserta pemilu yang tidak dewasa dan rasional dalam sikap politik,” tandasnya.

Sehingga akibatnya mengganggu hak dan kewajiban politik pemilih dan peserta Pemilu lainnya, tingginya potensi pelanggaran dan sengketa pemilu baik proses dan hasil dalam indeks kerawanan pemilu.

Bahkan ditegaskannya dalam gelar rakor, hari ini yang menjadi ancaman terhadap pelaksanaan Pemilu bukan hanya potensi pelanggaran dan sengketa, melainkan ada yang lebih substansi.

“Masih ada segelintir orang yang anti Pancasila dan tidak rela Indonesia menganut sistem demokrasi,” ujarnya.

Baca juga: Seminar Pencegahan fraud melaluiย  Pendidikan Anti Korupsi Tahun 2022 di SUN Hotel Kota Madiunย 

“Mereka sedang menginventarisir kelemahan sistem demokrasi dari pelaksanaan Pemilu untuk dijadikan alat propaganda demi mengubah dasar dan haluan berbangsa dan bernegara,” imbuh Nur Anwar.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ CATATAN REDAKSI: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi dan/atau hak jawab kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.๐Ÿ‘ Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi: xposetv0@gmail.com. Terima kasih.๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Pos terkait