“Persoalan Palestina-Israel bukan persoalan agama tertentu saja, melainkan persoalan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Wandik, dalam Perayaan Natal Nasional.
Lebih lanjut Wandik menyampaikan, pelaksanaan Natal Nasional GAMKI di Kota Padang, Sumatera Barat, adalah untuk dapat melihat dan merasakan langsung bagaimana keberagaman hidup beragama di Sumatera Barat dan Kota Padang yang dijalani oleh masyarakat lokal dengan humanis.
“Meski mayoritas masyarakat Minang beragama Islam, namun masyarakat tidak memperbolehkan kasus penindasan atau pengucilan terhadap agama lain. Masyarakat memahami kemajemukan dan toleransi tidak dalam bingkai teoritis tetapi lebih kepada makna praktis dan aplikatif,” kata Wandik.
BACA JUGA
Menurut Wandik, hal yang sama juga dapat kita rasakan ketika berada di Papua, Maluku Sulawesi, Sumatera Utara, dan daerah-daerah lainnya. Banyak masyarakat Minang yang merantau dan bekerja di sana, dan dapat hidup damai dengan suku dan agama lainnya.
“Itulah wujud Indonesia yang kita cita-citakan. Tidak membeda-bedakan agama, melainkan bersatu untuk mencapai kesejahteraan bersama,” tegas Wandik yang juga merupakan anggota DPR RI dari dapil Papua ini.
Wandik menyampaikan, kehadiran Dubes Palestina untuk pertama kalinya ke Sumatera Barat, disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah Kota Padang serta pemerintah Provinsi Sumatera Barat.