![]()
Manado, XposeTV – Memimpin langsung operasi penjagaan stabilitas harga, Kepala Perum Bulog Sulawesi Utara, Ermin Tora, menegaskan komitmennya menghadirkan beras terjangkau hingga ke pelosok desa. Langkah konkret ini diwujudkan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak menyikapi gejolak harga pasar. “Ini bukti nyata kehadiran negara, terutama saat harga tak stabil. Bukan program simbolis, tapi intervensi tepat untuk atasi keresahan masyarakat,” tegas Tora dalam keterangan resminya.
Gerakan strategis tersebut menghadirkan beras khusus bersubsidi seharga Rp58.000 per karung 5 kilogram. Yang menjadi pembeda utama, menurut Tora, adalah penetrasi program hingga ke daerah-daerah terpencil yang selama ini kerap kesulitan mengakses pasokan pangan pokok dengan harga terjangkau. “Jangkauan hingga ke pelosok desa adalah prioritas, memastikan kelompok rentan di pedalaman tidak lagi kesulitan,” imbuhnya.
Di bawah komando Tora, pelaksanaan hari pertama GPM berhasil mencatatkan penyaluran 47 ton beras ke puluhan titik distribusi yang tersebar merata. Titik-titik penjualan dipilih cermat, mulai dari pusat keramaian perkotaan hingga balai-balai desa di daerah terpencil, untuk memaksimalkan aksesibilitas bagi masyarakat kecil. Strategi penyebaran titik ini dirancang agar manfaat program benar-benar dirasakan lapis terbawah.
Lebih dari sekadar aksi temporer, Tora menekankan jaminan ketersediaan stok beras bersubsidi untuk jangka panjang. Ia memastikan pasokan akan tetap stabil dan mudah diakses masyarakat melalui jaringan ritel modern maupun pasar tradisional, bahkan setelah masa GPM berakhir. “Masyarakat tak perlu panik atau menimbun. Stok kami pastikan melimpah dan kontinuitasnya terjaga,” papar Tora meyakinkan.
Antusiasme warga menyambut program ini terpantau tinggi di berbagai lokasi. Di salah satu desa di Minahasa, puluhan ibu-ibu terlihat antre sejak pagi untuk mendapatkan kuota beras terjangkau. “Ini sangat membantu. Harga di warung biasa bisa Rp12.000 sampai Rp14.000 per kilogram, sementara beras dari Bulog ini hanya Rp11.600 per kilogram,” ungkap Siti, salah satu warga yang berhasil memperoleh beras.
Ke depan, Ermin Tora menyatakan komitmen kuat Bulog Sulut untuk terus memperluas skala dan dampak GPM. Rencananya meliputi penambahan jumlah titik distribusi serta peningkatan frekuensi penyaluran di daerah-daerah yang dinilai paling membutuhkan. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah juga akan terus digiatkan untuk memantau efektivitas dan memastikan bantuan tepat sasaran tanpa penyelewengan.
Melalui pendekatan ‘dari kota hingga desa’ yang digaungkannya, Tora mengirim pesan tegas bahwa stabilitas harga pangan pokok, terutama beras, merupakan agenda utama yang tidak bisa ditawar. Gerakan Pangan Murah ini diharapkannya menjadi pilar penopang ketahanan pangan Sulut, memberikan rasa aman bagi masyarakat di tengah gejolak pasar yang fluktuatif. Kepemimpinan Tora diuji dalam mengawal ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. (Onal)






































