Xposetv, Banyuwangi – Angka stunting di Kabupaten Banyuwangi menurut data BKKBN SSGI 2021 sudah berada di bawah rata-rata nasional, yaitu 20,1%.
Namun melihat masih tingginya jumlah bayi stunting yaitu 4.371 anak serta masih banyaknya jumlah keluarga beresiko stunting, membuat Bupati Banyuwangi H. Ipuk Fiestiandani, S.Pd. terus menggenjot program percepatan penurunan stunting sebagai aksi Banyuwangi Rebound.
Yang terbaru, Beliau menggagas program BTS (Banyuwangi Tanggap Stunting) sebagai inovasi baru Kabupaten Banyuwangi dan siap melaunching program tersebut hari ini di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Kamis (21/07/22).
Demi menunjukkan komitmen terhadap program ini, dalam acara launching hari ini, Ipuk sapaan akrab Bupati Banyuwangi mengundang Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Si., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati MM., Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi, Jajaran Pemerintah Daerah, Sekda dan lintas sektor yang mempunyai peran strategis dalam percepatan penurunan stunting.
Mengawali sambutan acara ini, Ipuk menekankan pentingnya Banyuwangi Rebround untuk menyelamatkan generasi masa depan, yaitu dengan penanganan stunting.
Ipuk menjelaskan 5 langkah yang harus dilakukan untuk bisa menurunkan angka stunting yang diberi nama BU IPUK, yaitu singkatan dari: Bangun kolaborasi, Upayakan secara maksimal, Identifikasi balita stunting, Perbaikan setiap problem yang menjadi faktor penyebab stunting, dan Ukur secara berkala tumbuh kembang anak.