“Kalau ini kemudian dikuatkan lagi, saya rasa (produksi lele ini) bisa melampaui produksi bandeng di Jawa Timur,” katanya usai mengikuti kegiatan panen lele dan tebar benih lele mutiara bersama bupati Kediri.
Khofifah menyebut, lele jenis mutiara banyak dipilih para pembudidaya ikan di Kabupaten Kediri. Hal itu lantaran jenis ini dinilai lebih tahan terhadap penyakit sehingga minim resiko kematian. Selain itu jenis ini memiliki masa pemeliharaan yang singkat.
Untuk penguatan produksi lele jenis mutiara tersebut, lanjut Khofifah, dibutuhkan indukan yang banyak. Pihaknya mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur dapat mempersiapkan indukan lele jenis mutiara.
“Dinas DKP provinsi saya rasa nanti sinergi dengan Dinas Perikanan di Kabupaten Kediri bagaimana persiapan indukan lele jenis mutiara bisa dimaksimalkan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kediri terus bersinergi bersama Mas Dhito, pihak manapun untuk mengembangkan potensi yang ada termasuk sektor perikanan. Melihat data yang ada produksi lele untuk konsumsi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mencapai Rp250 miliar per tahun.
“Makanya pemerintah tidak boleh tutup mata,” ungkap bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.