Djoko Susanto menempati posisi terakhir atau ke 10 dari dengan memiliki kekayaan sebesar US$ 4,1 miliar. Kekayaannya meningkat lebih dari dua kali lipat, menyusul perluasan jaringan toko serba ada Alfamart miliknya. Susanto masuk dalam 10 besar untuk pertama kalinya.
Veteran perbankan Jerry Ng menempati jajaran no 35 dengan memiliki kekayaan sebesar US$ 1,2 miliar. Saham Bank Jago miliknya jatuh dari puncaknya karena investor menganggap pemberi pinjaman dinilai terlalu tinggi.
Lalu, Pajak rokok yang lebih tinggi juga menyeret kekayaan pengusaha tembakau Susilo Wonowidjojo ke nomor 14 dari kekayaan sebesar US$ 1,3 miliar menjadi US$ 3,5 miliar.
Keenam pendatang baru dalam daftar tahun ini adalah miliarder, dengan industri batu bara. Diantaranya, Dewi Kam di urutan no.21, yang mana 10% sahamnya di Bayan Resources menjadikannya pendatang baru terkaya dengan US$ 2 miliar. Lalu Ghan Djoe Hiang menempati no 41 dengan kekayaan US$ 1,07 miliar.
Selanjutnya, pemilik Baramulti Group yang didirikan oleh mendiang suaminya Athanasius Tossin Suharya dan Eddy Sugianto gang menempati no 32 dengan kekayaan senilai US$ 1,27 miliar.
Selain itu, melantainya saham pemasok produk susu dan makanan olahan Cisarua Mountain Dairy tahun lalu di BEI, yang lebih dikenal sebagai Cimory, membuat Bambang Sutantio mendapatkan posisi debut di posisi No 24 dengan US$ 1,85 miliar.